Friday, March 20, 2020

Merrid Journey : Akhirnya Menikah

Pernikahan merupakan harapan dan impian setiap insan. Tak hanya wanita, bahkan laki-laki pun pastilah memimpikannya. Saya pun sebelumnya tak pernah menduga akan menikah dalam waktu yang tak cukup lama. Sungguh, skenario Allah begitu indah.

Kembali ke my story ~~~

Lamaran resmi secara adat terjadi bulan Juni. Pertanyaannya, apakah calon suami kembali bekerja ke pulau Jawa? Jawabanny tidak. Karena, manajemen pihak beliau tempat bekerja sudah diberitahu bahwa beliau akan menikah dalam waktu dekat, oleh karena itu, diputuskan beliau akan bekerja di Riau saja.

Waah senang dong. Euts tunggu dulu. Kenapa? 

Suatu malam, chat masuk di hp yang bertuliskan 

"Alhamdulillah isan dipindahkan ke Duri. Mohon doa semoga dimudahkan ya."

Shock dan nangis vrooh.

Duri itu lumayan jauh dari Pekanbaru. 

Kenapa gak ikut aja?

Bukankah sebelumnya dikatakan bahwa saya baru terikat kontrak kerja. Jadi agak sulit untu resign karena konsekuensi yang akan diterima. Huhuhu Namun, beliau berujar bahwa insyaAllah selalu ada jalan terbaik dari-Nya.

~~~

Setelah berbagai drama persiapan nikah yang mau mengharuskan kami bolak balik Taluk-Pekanbaru-Duri tersebut, alhamdulillah pada 14 September 2019, kami pun menikah. Alhamdulillah wasyukurillah semua berjalan lancar walau ada sedikit kekecewaan pada pihak WO T^T. Namun, semua sudah berlalu. So, abaikan saja.

~~~

Dua hari setelah menikah, kami kembali ke Pekanbaru. Kebetulan jata cuti saya telah habis. Pun dia juga musti kembali ke Duri ke back to reality, work. Yup. Kami tidak mendapatkan jatah cuti yang banyak sehingga harus pandai-pandai mengatur waktu lantaran dirumah beliau juga akan diadakan resepsi kedua pada tanggal 21 September 2019.

Well, sementara beliau di Duri, saya pun tinggal bersama mertua dan adik ipar. InsyaAllah semua baik baik saja. 

Did you know guys? Beliau kembali ke Pekanbaru pada tanggal 20 September malam. MasyaAllah, betapa lelahnya beliau. Tapi, menunjukkan hal demikian bukanlah sifatnya.

~~~

Memutuskan menikah adalah suatu keputusan yang luar biasa. Banyak hal yang harus dipertimbangkan. Tiap keputusan pastilah akan mendapat konsekuensi ataupun malah resikonya. Makanya, jangan pernah main-main akan keputusan ini.

Hi Muhammad Ikhsan. Terima kasih telah memilih Nurrahma Dewi sebagai teman hidupnya. Sungguh, keelokan sifat akan diri ini masih begitu jauh. Begitu juga keelokan rupa. Semoga selalu mau menerima kekurangan diri ini. 

  • Perjalanan kita masih panjang. Akan banyak kerikil-kerikil halus atau bahkan bebatuan yang menghambat perjalanan kita berdua. Tapi, saya yakin bahwa selama dirimu menggenggam erat tanganku serta menuntunku, akan selalu ada yang menguatkan semua itu. Allah selalu bersama kita. 


Semoga Allah memberkahi pernikahan ini. Aamiiin

Thursday, March 19, 2020

Merrid Journey : Lamaran

Sebenarnya, lamaran secara basic sudah dilakukan akhir tahun 2018. Hanya saja, mengingat dan menimbang kami orang daerah yang tentunya memiliki adat dan budaya, diputuskan lamaran resmi dilakukan pada 9 Juni 2019. 

Nah, tahukah kalian bahwa sedari awal tahun 2019, Januari hingga Juni calon suami saya tak menetap di Riau. Kebetulan saat itu beliau dan beberapa temannya dapat kepercayaan untuk mengelola cabang toko tempatnya bekerja di pulau Jawa. Drama ini bikin galau juga. Kenapa? Karena saat itu saya baru diterima kontrak kerja dan tak boleh berhenti dalam jangka waktu setahun. Tapi kembali lagi, insyaAllah selalu ada jalan. 

Itulah kalimat yang selalu diucapkan. Bukankah Allah tahu apa yang terbaik untuk hamba-Nya? Maka jalani saja dengan penuh kesabaran dan ikhlas. InsyaAllah. 

Persiapan untuk lamaran tidak terlalu heboh. Sepertinya. Berhubung beliau bukanlah orang daerah Taluk asli. Eh Sentajo deng. Maka, beliau harus "berinduak" alias megang salah satu suku di daerah sini. Nah, syukurlah bisa diwakilkan oleh orang sahaja ^^. Tapi, ada sedikit kendala pas orang tua beliau hendak kesini.

Tetiba sehari menjelang ke Taluk, ayahnya jatuh sakit dan harus dirawat di rumah sakit. Sedihnya. Takuuuut banget ada pertanda jelek gitu. Tapi, kita gak boleh suuzon toh. Serahkan semua ketepatan waktunya kepada-Nya. 

Merid Journey : Kedatangan

Kelanjutannya gimana? 

"Kenapa gak langsung 1 page aja sih?"

Baiklah, begini ya. Saya tipe yang agak malas baca artikel panjang-panjang. Nah, saya menempatkan pembaca blog ini (asumsi) kurang lebih seperti saya. Makanya, saya bikin long story always used kind of part. 

~~~
Oktober 2018, tetiba beliau chat bahwa beliau mau datang ke Taluk Kuantan jumpa orang tua. Sungguh suatu kejutan dikala saya lagi stres dengan tesis. Setelah beberapa kesalahpahaman dan sedikit keegoisan akhirnya diputuskan akhir tahun beliau akan datang. Intinya mah tesis musti kelar dulu, baru jumpa-jumpaan ama orang tua. Biar agar plong gitu ni otak. Hehe

Btw, awet ya dari tahun 2015 sampai 2018 masih bertahan ama 1 wanita. Asieeee...

Nah, kadang juga bingung dan terharu aja ama perasaan beliau yang sungguh tulus. Uhuuk. 

Next story saya ceritakan apa yang melandasinya. 

Finally, beliau langsung ajak orang tuanya jumpa emak dan aba di Taluk Kuantan. Modal percaya diri dan mental baja jika nantinya diterima atau malah ditolak. Semua keputusan siap diterimanya. Katanya sih gitu hhehe 

Jawabannya "Diterima dung"

Alhamdulillah. Penutup tahun 2018 yang indah. MasyaAllah tabarakallah. 

"Lah, diakan baru kali pertama jumpa orang tua, kok emak aba mu langsung yakin?"

Nah pemirsa. Saat KKN dulu beliau pernah 2x ke rumah untuk melamar eh salah. Maksudnya minjam peralatan olahraga untuk kebutuhan kegiatan KKN. Nah, dari situ deh sedikit banyaknya aba dan emak melihat dan menilainya. Begituu....

Intinya, perjalanan ke tahap ini yang begitu mudah tak lepas karena Allah. Semua Allah mudahkan. Alhamdulilla. Percayalah, niat baik jika dilaksanakan dengan baik, insyaAllah kemudahan ada di depan kita. Trust it.


Merid journey : Perkenalan

Hallo. Setelah sekian lama. Finally muncul kembali. Well, pembuka ditahun 2020, letme tell about my journey wedding. Hihi sebenarnya tidak ada spesial-spesialnya. Tapi agar bisa dikenang suatu hari nanti, akan saya ceritakan sedikit gimana mulanya. 

Perkenalan ~~
Awal saya jumpa dan kenalan sama beliau saat masa Kuliah Kerja Nyata yang diadakan kampus. Kebetulan saat itu beliau adalah kordes alias koordinator desa. So, apakah ada yang spesial saat itu? Absolutely nope. Yang paling berkesan tentang beliau hanyalah kebaikan, kesabaran dan kealimannya. Acieee...tapi percayalah, saat itu tak pernah menyangka bahwa beliau akan datang kembali untuk suatu tujuan murni. Huhu terharu.

Oh ya lupa. KKN tersebut diadakan pada bulan Agustus-September 2015. Sudah 4 tahun berlalu. 

Nah, selepas KKN nothing special sama sekali. Mungkin hanya sebatas tanya kabar sahaja. Just it. Tiada harap sama sekali dia datang untuk "menjemput". Sihiiy. Hal ini karena saya sadar jika kami saat itu masih bocah 20 tahun yang pemikirannya masih labil. 

Tahun 2016 fokus untuk lanjut kuliah. Jadi, belum ada memikirkan hal lain selain cepat kelarkan studi. Nah beliau bagaimana? Sepertinya fokus dengan studi S1 dan komunitas di kampus. Kenapa saya tahu? Kebetulan kami berteman difacebook, jadi sedikit banyakny agak tahu. Hihi *ketauan stalking doi.

Nah, segitu dulu deh...