Saturday, May 31, 2014

Komunikasi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis mengucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat  menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya, mungkin penulis tidak akan sanggup menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah ini di susun  dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan walaupun masih ada kesalahan.
            Makalah ini memuat tentang “Komunikasi” dan sengaja dipilih karena menarik perhatian penulis untuk dicermati dan perlu mendapat dukungan dari semua pihak yang peduli terhadap dunia pendidikan.
            Penulis  juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Nuryanti, M.Si selaku dosen pembimbing dan teman-teman yang telah banyak membantu penyusun agar dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya.
            Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya agar makalah ini dapat menjadi lebih baik.. Terima kasih.

                                                                                                            Pekanbaru, 27 Mei 2014


                                                                                                                        Penulis






DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................................... i
Daftar Isi    .......................................................................................................................... ii
BAB I Pendahuluan
1.1  Latar Belakang                                                                                                      1
1.2  Rumusan Masalah                                                                                                 1
1.3  Tujuan Penulisan  ................................................................................................ 1
BAB II Pembahasan
2.1 Pengertian Komunikasi                                                                                         3
2.2 Fungsi Komunikasi .............................................................................................. 4
2.3 Proses Komunikasi                                                                                                4
2.5  Faktor Memengaruhi Efektivitas proses                                                               6
2.6  Pengaruh pada Efektivitas Encoding dan Decoding .......................................... 6
2.7  Komunikasi Interpersonal     ............................................................................... 7
2.8  Hambatan Komunikasi......................................................................................... 8
BAB III Penutup

          3.1 Kesimpulan                                                                                                           10

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Seperti yang kita ketahui dalam kehidupan sehari-hari kita tidak pernah lepas dari yang namanya komunikasi, baik secara langsung maupun tidak langsung. Komunikasi secara langsung salah satunya adalah dengan cara bertemu dan bertatap muka secara langsung sedangkan komunikasi secara tidak langsung bisa melalui perantara orang ketiga yang menyampaikan pesan nantinya. Hal ini pasti selalu ada di dalam kehidupan bermasyarakat. Apalagi sifat manusia itu sendiri adalah makhluk social yaitu makhluk yang tidak dapat hidup sendiri melainkan perlunya interaksi dengan manusia lainnya. Salah satu bentuk konkret dari interaksi ini adalah komunikasi tersebut. Hal ini biasanya melahirkan suatu kegalauan tentang komunikasi yang baik sederhana yang dibayangkan yang kemudian menuntun pada pemikiran tentangusaha melakukan komunikasi secara efektif.
Oleh karena itu untuk memenuhi pembelajaran mata kuliah Perilaku Organisasi ini, penulis mengambil judul “Komunikasi” di dalam makalah yang penulis kerjakan ini.

1.2  Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penuisan makalah saat ini adalah sebagai berikut:
1.      Apakah yang dimaksud dengan komunikasi?
2.      Apakah tujuan dari komunikasi?
3.      Bagaimanakah proses komunikasi?
4.      Faktor apa sajakah yang memengaruhi efektivitas proses?
5.      Faktor apa yang memengaruhi efektivitas encoding dan decoding?
6.      Bagaimanakah komunikasi interpersonal tersebut?
7.      Apa sajakah hambatan dalam komunikasi?

1.3  Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Untuk mengetahui pengertian komunikasi.
2.      Untuk mengetahui tujuan dari komunikasi.
3.      Untuk mengetahui proses komunikasi.
4.      Untuk mengetahui faktor yang memengaruhi efektivitas proses.
5.      Untuk mengetahui faktor yang memengaruhi efektivitas encoding dan decoding.
6.      Untuk mengetahui bagaimana komunikasi interpersonal tersebut.
7.      Untuk mengetahui hambatan dalam komunikasi.




















BAB II
PEMBAHASAN

2.1     Pengertian Komunikasi
Komunikasi adalah proses dengan mana informasi dan arti, atau makna ditransfer dari sender kepada receiver (Colquitt, LePine dan Wesson:2011:422). Kebanyakan pekerjaan yang dilakukan dalam suatu tim diselesaikan secara interdepent, saling bergantung dan menyangkut komunikasi antaranggota. Karena itu, efektivitas komunikasi memainkan peran penting dalam menentukan apakah keuntungan atau kerugian dalam proses komunikasi.
Komunikasi menunjukkan pada proses dengan mana informasi dikirimkan dan dipahami diantara dua orang atau lebih (McShane dan Von Glinov, 2010:270. Penekanan pada kata dipahami karena engirimkan arti yang dimaksudkan sender adalah esensi komunikasi yang baik.
Komunikasi adalah pertukaran informasi antara sender dan receiver, dan menarik kesimpulan sebagai persepsi tentang makna sesuatu antara invidual yng terlibat. Juga dikatakan sebagai pertukaran interpersonal dari informasi dan pengertian (Kreitner dan Kinicki, 2010:402). Dikatakan pula bahwa komunikasi adalah proses pengiriman dan penerimaan simbol denagn arti yang melekat (Schermerhorn, Hunt, Osborn, dan Uhl-Bien, 2010:256). Sedangkan menurut Greenberg dan Baron (2003:318), komunikasi adalah proses dengan mana orang, kelompok atau organisasi sebagai the sender yang mengirimkan beberapa tipe informai sebagai the message kepada orang, kelompo atau organisasi lain sebagai the receiver.
Dengan demikian, maka dapat kita simpulkan bahwa komunikasi adalah proses penyampaian informasi dari satu pihak baik individu, kelompo atau organisasi sebagai sender kepada pihak lain sebagai receiver untuk memahami dan terbuka peluang memberikan respon balik kepada sender.



2.2 Fungsi Komunikasi
Komunikasi dalam suatu organisasi memiliki beberapa fungsi, yakni sebagai berikut:
1.      Kontrol
Komunikasi bertindak mengontrol perilaku anggota dalam beberapa cara. Organisasi mempunyai hirarki kewenangan dan pedoman formal yang harus diikuti karyawan/bawahannya. Ketik karyawan/bawahannya diperlukan untuk berkomunikasi berkaitan dengan pekerjaan tentang keluhan pada atasannya secara langsung, mengikuti deskripsi tugas, atau tunduk dengan kebijakan organisasi, komuniasi berkerja sebagai fungsi kontrol.
2.      Motivasi
Komunikasi akan memperkuat motivasi dengan klarifikasi pada karyawan apa yang harus mereka kerjakan, seberapa baik mereka melakukan, dan bagaimana memperbaiki apabila di bawah standar. Pembentukan tujuan spesifik, umpan balik progres terhadap tujuan, dan reard atas perilaku yang diharapkan, semua menstimulasi motivasi dan memerlukan komunikasi.
3.      Ekspresi emosional
Komunikasi dalam kelompok adalah mekanisme fundamental dengan mana anggota menunjukkan kepuasaan dan frustasi mereka. Karea itu, komunikasi memberikan ekspresi perasaan emosional dan pemenuhan kebutuhan sosial.
4.      Informasi
Komunikasi juga memfasilitasi pegambilan keputusan. Komunikasi menyediakan kebutuhan informasi individual dan kelompok untuk membuat keputusan dengan mengirimkan data untkmengidentifikasi dan evaluasi pilihan alternatif.
2.3 Proses Komunikasi
Proses komunikasi menurut pendapat para pakar pada umumnya kkurang ebih sama. Perbedaan sering terjadi dalam cara menggambarkan prosesnya. Secara umum, tahapan dalam proses koomuniaki daat disampaikan seagai berikut:
1.      Sender, adaah individu, kelompok atau organisasi yang menginginkan menyampaikan  pesan kepada individu, kelompok atau organisasi lain yakni receiver.
2.      Encoding, adaah proses menerjemahkan pemikiran tentang apa yang ingin disampikan kedalam bentuk kode atau bahasa yang dapat dimengerti orang lain. Ini  membentuk daar dari  message atau pesan. Kemudian perlu memilih saluran yang dipergunakan untuk membagikan pesan.
3.      Message, adalah pesan yang merupakan informasi yang ingin disampaikan seder kepada receiver.
4.      Channel atau medium,  merupakan saluran yang aan dipakai untuk meyampaikan pesan. Variasi saluran sangat banyak dan berjenjang tingkat kekuatan komunikasinya.
5.      Decoding, memecahkan sandi, merupakan proses mengnterpretasikan dan membuat masuk akal suatu pesan yang diterima receiver.
6.      Receiver, adalah elompok, individual,  organisai kepeda siapa pesan dimaksudkan untuk dterima. Kemudian receiver mnciptakan arti dari pesan yang dterimanya.
7.      Noise, merupakan sesuatu yang mengganggu terhadapa penyampaian dan pemahaman terhadap pesan. Ini dapat memengaruhi setiap bagian dari proses komunikasi. Merupakan faktor yang dapat mendistorsi kejelasan pesan pada setiap titik selama proses komunikasi.
8.      Rounded Rectangle: ChannelFeedback, merupakan pengetahuan tentang dampak pesan pada receiver dan menimbulkan reaksi receiver disampaian kepeda sender.
  


2.4 Faktor Memmengaruh Efektivitas Proses
Colquitt, LePine, dan Wesson (2011:422) berpendapat bahwa faktor yang memengaruhi efektivotas proses komunikasi sebagai berikut:
1.      Communicator issues
Communicator perlu encode, mensandi dan mengiterpretasikan pesan, dan aktivitas ini  bisa menjadi sember masalahh komunikasi. Interpretasi receiver mungkin saja bisa salah, karena mungkin memiliki kekurangan kompetensi komunikasi. Sender telah memiliki cara alternatif mengomunikasikan gagasan yang memerlukan tim bekerja lebih cepat. Receivr tidak terampil dalam listening, menyimak, mungkin salah menginterpretasikan pesan atau salah semuanya.
2.      Noise
Noise atau suara dapat mengganggu dalam penyampaian pesan dari sender kepad receiver. Tentu saja hal ini sangat bergantung pada kondisi lingkungan kerja di mana komunikasi terjadi. Sender mungkin harus berbicara lebih keras, sedang receiver harus mendengarkan dengan lebih hati-hati.
3.      Information richness
Kekayaan atau kesempurnaan informasi menunjukkan jumlah dan kedalaman informasi yang dikirimkan dalam pesan. Pesan yang dkirimkan melalui saluran tatap muka mempunyai tingkat kekayaan informasi yang lebih tinggi karena sender dapat menyampaikan arti atau makna tidak hanya melalui kata, tetapi juga bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan nada suara.
4.      Network Structure
Struktur jaringan menunjukkan pola komunikasi yang terjadi secara eguler di antara masing-masing anggota tim. Pola jaringan komunikasi daat dijelaskan dalam bentuk sentralisasi atau desentralisai di mana komunikasi dalam jaringan mengalir melalui beberapa anggota tim, semakin tinggi tingkat sentralisasi.
2.5 Pengaruh pada Efektivitas Encoding dan Decoding
McShane dan Von Glinow (2010:271) menekankan bahwa efektivitas komunikasi tergantung pada kemampuan sender dan eceiver untuk secara efisien dan akurat encode, memberi sandi dan decode, memecahkan sandi. Terdapat 4 faktor yang memengaruhi efektivitas encode dan decode, yakni sebagai berikut:
1.      Kemampuan dan motivasi sender dan receiver berkomunikasi melalui saluran komunikasi. Sebagaian orang berkomuikasilebih baik melalui pebicaraan tatap muka dan lebih suka menggunakan saluran komunikasi.
2.      Suatu tingkatan dimana kedua pihak mempunyai buku kode-kamus simbol, bahasa, gerak isyarat, corak khas, dan alat lain yang digunakan untuk menyampaikan informasi.
3.      Tingkatan di mana kedua pihak mempunyai model mental bersama tentang konteks topik.
4.      Pengalaman sender dalam mengomunikasi pesan karena orang menjadi lebih terbiasa dengan masalahnya, mereka mengembangkan bahasa yang lebih efisien dan bersemangat untuk menjelaskan subjek.
2.6 Komunikasi Interpersonal
Menurut Robbins dan Judge (2011:380) lebih melihat komunikasi interpersonal dalam caranya bagaimana komunikasi dapat dilakukan, yaitu melalui Oral Communicaion, Written comunication, dn Nonverbal Communication.
1.      Oral Communicatin
Merupakan sarana utama untuk menyampaikan pesan. Bentuknya dapat berupa pidato, diskus individual atau kelompok, dan desas desus informasi atau selentingan. Keuntungan komunikasi lisan adalah kecepatan dan umpan balik.
2.      Written Communication
Komunikasi tertulis dilakukan melalui memo, surat, fax, e-mail, instant messaging, organizational periodicals, peringatan pada pengumuman, dan cara lain yang disampaikan melalui kata tertulis atau simbol. Keuntungan komunikasi tertulis karena tangible dan verifyable. Ketika tercetak, baik sender maupun receiver mempunyai catatan komunikasi, dan beritanya dapat disimpan untk waktu tidak terbatas. Tetapi komunikasi tertulis mempunyai kekurangan karena lebih memakan waktu. Apa yang yang dapat dikatakan dalam 15 menit mungkin memerlukan waktu satu jam untuk menulis. Disamping itu, kelemahan lain adalah kurangnya mekanisme umpan balik.
3.      Nonverbal communication
Dalam penyampaian pesan secara verbal, sering diikuti dengan pesan nonverbal. Tetapi komponen nonverbal dapat pula berdiri sendiri. Wujudnya dapat berupa pandangan sekilas, tatapan, senyuman mengerutkan dahi, atau gerakan tubuh.
2.7 Hambatan dalam Komunikasi
Menurut Robbins dan Judge (2011:393) menunjukkan adanya beberapa faktor yang menjadi hambatan dalam komunikasi. Adapun hambatan komunikasi adalah sebagai berikut:
1.      Filtering
Mennjukkan bahwa sender secara sengaja memanipulasi informasi seingga receiver akan melihat lebih favourable. Manajer yag memberi tahu atasan apa yang dia rasakan apa yang ingin didengar pemimpin. Dengan kata lain, sender menyaring pesan yang disampaikan hanya yang menyenangkan atasan.
2.      Selective Perception
Receiver alam proses komunikasi secara selektf melihat dan mendengar berdasar kebutuhan, pegalaman, latar belakang dan karakteristik personal lainnya. Receiver memilih pesan yang idterima hanya yang diperlukan atau menguntungkannya.
3.      Information overload
Ndividu mempunyai kapasitas terbatas untuk memproses data. Apabila informasi yang harus kita  kerjaka melebihi kapasitas memroses, hasilnya adalah information overload.
4.      Emotions
Kita dapat menginterpretasikan pesan yang sama secara berbeda. Emosi yang ekstrem seperti kegirangan atau depresi mungkin menghalangi komunikasi yang efektif. Dalam hal ini, kita cenderung mengesampingkan rasionalitas kita dan proses pemikiran objektif dan mensubstitusi pertimbangan emosional.
5.      Language
Ketika kita akan melakukan komunikasi dengan bahasa yag sama, kata berarti berbeda bagi orang yang berbeda. Umur dan konteks erupakan faktor terbesar yang memengaruhi perbedaan tersebut.
6.      Silance
Mudah untuk mengabaikan silence atau kekurangan komunikasi dengan tepat karena didefinisikan oleh ketiadaan informasi. Apabila pekerja diam berari manajer kekurangan informasi tentang masalah operasional yang sedang berjalan. Pekerja yang diam tentang masalah penting juga mengalami stres psikologi.
7.      Communication Apprehension
Orang  ini mengalami ketegangan yang tidak semestinya dan kegelisahan dalam komunikasi lisan, komunikasi tertulis atau kedua-duanya. Mereka sangat sulit berbicara dengan orng lain secara tatap muka atau enjadi cemas ketika harus menggunakan telepon, dan sebaliknya mengandalkan pada memo atau fax meskipun telepon akan lebih cepat dan lebih sesuai.
8.      Gender difference
Pembicaraan cenderung dipergunakan oleh pria untuk menekankan status, sedang wanita cenderung menggunakan untuk menciptakan hubungan. Kecenderungan ini memang tidak dapatditerapkan pada setiap orang. Bagi banyak pria, percakapan sebagai alat untuk memelihara kebebasan dan menjaga status dalam hirarki sosial. Bagi banyakwanita, percakapan adalah negosiasi untuk kedekatan diaman orang berusaha mencari atau memberi konfirmasi dan dukungan.
9.      Politically correct communication
Berarti menjadi tidak ofensif dimana makna dan penyederhanaan hilang atau kebebasan berekspresi dirintangi.
10.  Personal Barries
Menunjukkan setiap atrobut individual yang menghindari komunikasi yang pada akhirnya menimbulkan miss komunikasi.
11.  Physical Barries
Hambatan fisik dapat berupa suara, waktu, tempat, dan lainnya seperti perbedaan zona waktu, gangguan saluran telepon, jarak dari orang lain dan komputer rusak.
12.  Semantic Barriers
Merupakan hambatan oleh penggunaan kata yang tidak jelas atau ambigu. Misalnya pernyataan bahwa kami harus “segera” menyelesaikan pekerjaan adalah tidak jelas. Segera dapat berarti hari ini, besok pagi, minggu depan atau lainnya. Kata semantik juga dapat berupa jargon, yaitu bahasa termionologi yang spesifik bagi profesi, kelompok atau organisasi tertentu.






BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
komunikasi adalah proses penyampaian informasi dari satu pihak baik individu, kelompo atau organisasi sebagai sender kepada pihak lain sebagai receiver untuk memahami dan terbuka peluang memberikan respon balik kepada sender. Tujuan dari komunikasi ini adalah sebagai kontrol, motivasi, ekspresi emosional dan informasi.
Adapun  proses komunikasi dimulai dari sender sebagai pengirim pesan, dilanjutkan dengan encoding suatu proses menerjemahkan pemikiran tentang apa yang ingi disampaikan dan dibalut dalam bentuk pesan. Selajutnya menggunkan saluran yang ada, sehingga diterima oleh receiver selaku penerima untuk menginterpretasikan pesan dari pengirim. Jika pengiriman informasi disambut baik, maka akan ada feedback atau umpalik dari penerima ke pengirim.
Komunikasi tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain Communicator, noise, nformtion richness, dan network structure. Sementara itu komunikasi ini dapat berbentuk verbal dan nonverbal.
Hambatan dalam komunikasi ini bervariasi diantaranya filtering, selective Perception, nformation overload, emotions, language, slance, communication apprehension, gender differences, politically correct communication, personal barriers, physical barriers, dan semantic barriers.




No comments:

Post a Comment