Sunday, August 21, 2016

Antara Baper dan Kode


Akhir-akhir ini kata baper memang lagi trend. Saya pun akhirnya ikut-ikutan merasakan fenomena ini. Sungguh menyedihkan ya. Kata mereka, baper adalah suatu perasaan yang agak berlebihan dalam menanggapi sesuatu yang seyogyanya terkadang bukan ditujukan kepada mereka. Singkatnya, baper adalah terbawa perasaan. Terkesan lucu memang. Tapi memang itulah kenyataan yang harus dihadapi.

Nah, sekarang bahas mengenai KODE. Biasanya, kode berhubungan dengan angka atau hal-lain yang bersifat rahasia atau privasi. Nah, dalam dunia kekinian, kode bukanlah demikian. Kode seperti sinyal yang hanya  penerima – yang entah penerima sebenarnya atau tidak- mengerti akan hal ini. Jadi, kode kekinian hanyalah berupa sinyal-sinyal kecil yang kadang malah membuat yang membaca ikut memecahkan kode tersebut. Terdengar anehkah? Ya, biarlah.

Percayalah, bahwa kau akan kujemput kelak untuk menemani hari-hariku.

“Ya ampun, si A tiba-tiba nulis ini distatusnya. Perasaan semalam kami memang bahas-bahas jodoh. Apakah dia mau menjemputku? Ya Allah, aku benar-benar tak percaya kalau dia yang akan menjadi suamiku kelak. Ya Allah, aku benar-benar senang jika dia yang menjemputku.

Baiklah, apakah teman-teman pernah mengalami hal di atas? Mengakulah sebelum semuanya terbongkar. Saya? Pernah. (Tersenyum manis dulu). Pastinya ada yang menyangka kalau saya pun pernah mengalami masa-masa seperti ini. (Tertawa dulu) Hihi

Saya memang pernah mengalami kejadian demikian dulu, bahkan sekarang pun masing sering mengalaminya. Aduh, betapa memalukannya diri ini.  Tapi, bagi saya semua yang telah dialami itu manusiawi. Artinya, setiap manusia (mungkin) pernah mengalaminya juga. Jadi, tidak ada yang perlu disalahkan, dimalukan atau ditertawakan.

Kembali ke topik. Menurut teman-teman, apakah si cewek tersebut sedang mengalami baper? Kita anggap saja demikian. Apakah si cewek merasa bahwa itu kode dari si cowok? Anggap saja dia menganggap hal tersebut sebagai kode. Nah, bagaimana dengan si cowok, apakah ia sedang mengkode si cewek? Belum tentu. Bisa saja, si dia hanya sedang iseng, tapi si cewek malah menanggapinya berlebihan.

Wahai kawan yang kusayangi. Menurut saya, baper dan kode beda tipis. Kadangkalah kita menganggap bahwa sesuatu yang disampaikan orang lain adalah kode. Padahal, pada kenyataannya kita lah yang terlalu berlebihan dalam menganggapinya alias baper. Sedih, bukan? Nah, siapakah yang harus disalahkan ketika hal ini terjadi? Si pengirim kode kah? Si penerima kah? Atau tak ada yang salah?

Menurut saya, tiada yang patut disalahkan. Saya pernah menemui seseorang yang rupanya memang bersikap baik kepada semua orang. Jujur saja, saya pun hampir menyalahartikan kebaikannya Hihi. Jika hal ini terjadi kepada teman-teman, sewajarnya sajalah dalam menanggapi hal demikian. Jangan terlalu memberi perasaan dikala menanggapi kebaikan yang diberikannya. Kita harus membedakan antara kode yang sebenarnya atau hanya baper semata (Ya, lebih baik sih tidak merasakan apapun, anggap saja seperti angin yang berhembus).

Begitu juga laki-laki, jika tak ingin menimbulkan kesalahpahaman, maka bersikap sewajarnya juga. Sebab, yang namanya hati “agak” sensitif akan setiap perbuatan yang kau lakukan kepada mereka (Wanita). Jangan pernah memberikan kode yang tidak jelas, karena kami bukanlah FBI yang mampu menerjemahkan kode tersebut. Walau mungkin terkadang kalian hanya bercanda, namun hati yang menerima siapa yang tahu. Iya, kalian takkan tahu bagaiman seseorang menanggapi hal demikian. 

Oleh sebab itu, marilah kita olah kembali hati ini agar tidak selalu baper dengan “keadaan” demikian. Namun, tentunya kita diharuskan baper ketika berhadapan dengan sekitar agar mampu merasakan yang mereka rasakan. Kemudian, marilah berhenti untuk memecahkan kode-kode aneh yang diberika kaum adam kepada kita. Sebab, mereka pun tak bermaksud menyampaikannya kepada kita. Bukankah kita membutuhkan kejelasan, bukan sesuatu yang blur seperti itu?

Jangan pernah menduga jika suatu hal tersebut merupakan kode keras untuk kita, bisa saja kitanya yang terlalu baper dalam menanggapi.”

“Wahai adam, janganlah memberikan kode yang tak jelas kepada kami, jika pada akhirnya hanya menimbulkan baper dihati para hawa, sementara kau belum mampu memberi kejelasan dan kepastian.”

No comments:

Post a Comment