Di bawah ini merupakan contoh essay kontribusiku untuk Indonesia. Tulisannya masih jauh dari kata baik. Tapi, saya yakini bahwa kesempurnaan berasal dari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan. Jadi, tak ada salahnya belajar, salah, dan belajar lagi, ketimbang tidak mau mencobanya sama sekali.
.....
“Apa yang telah
saya lakukan untuk Indonesia?”. Pernyataan ini sangat menghakimi diri saya
selaku warga negara Indonesia. Kenapa tidak? Selama hidup dan menetap di bumi
pertiwi ini, apa saja yang telah saya berikan untuk Indonesia? Bahkan saya
sempat berpikir tidak ada. Sungguh pemikiran yang sempit. Secara tidak
langsung, saya tidak menghargai setiap hal positif yang telah diberikan kepada
orang lain. Dimana bagi mereka merupakan sesuatu yang bernilai. Semoga kita membuang jauh-jauh pemikiran yang
demikian. Mengapa? Sesungguhnya semua itu salah besar, Sebab tanpa saya sadari
hal-hal kecil yang sering dipandang sepele sudah dapat dikatakan bahwa kita
telah berkontribusi untuk Indonesia. Bentuk kontribusi kita kepada Indonesia
tidak harus harus hal besar, tidak harus sempurna. Ketika ketika merasa bahwa
apa yang kita berikan memberikan manfaat kepada orang lain, maka kita telah
berkontribusi untuk negara tercinta.
Saya pribadi, sebagai salah satu
anak muda bangsa ingin mengambil bagian dalam memajukan negara ini. Saya ingin
menjadi salah satu agent of change
agar Indonesia menjadi lebih baik. Mulai dari keinginan untuk menjadi bagian
dari perubahan sektor telekomunikasi, menjadi pelopor perubahan sektor politik,
keinginan untuk menjadi kreatifator dan keinginan menjadi pendidik. Asalkan ada
kesempatan untuk meraihnya, akan saya coba. Setidaknya saya bisa berguna bagi
orang-orang di sekitar saya dan negara secara umum. Bukankah kesuksesan
tersebut akan menghampiri setelah kita mengalami pasang surut kehidupan?
Salah satu cara untuk menjadi bagian agent of change adalah
dengan berorganisasi. Organisasi telah mengajarkan saya berbagai hal.
Organisasi menjadi wadah pendewasaan diri.
Melalui organisasi kita diharuskan untuk belajar, saling memahami,
mengontrol diri, menyelesaikan masalah dan bahkan mengambil keputusan yang
tepat diwaktu terdesak sekalipun. Di samping itu, organisasi juga wadah yang
nantinya akan mengasah kemampuan kepemimpinan dan membangun inisiatif-inisitif
untuk mengambil tindakan nyata dalam merespon permasalahan sosial dan
pendidikan di tingkat lokal, provinsi dan sosial.
Semasa
kuliah, saya mengikuti beberapa
organisasi yang berhubungan denggan bahasa inggris. Hal ini dikarenakan,
disamping saya menyukai bidang ini, sayapun lebih tertarik untuk terjun ke
bidang ini. Apalagi jika dalam organisasi tersebut saya bisa menjadi salah satu
tim pengajar bahasa inggris untuk anak-anak. Pada saat itu, organisasi tersebut
tidak terlalu aktif sehingga akhirnya terjadi kevakuman. Saya tidak hanya mengikuti
organisasi dibidang bahasa inggris. Saya juga berkecimpung pada komunitas yang
linier dengan program studi yang saya ambil, akuntansi. Komunitas yang saya
ikuti adalah Komunitas Jago Akuntansi Indonesia (KJAI). Melaui komunitas ini,
saya dan teman-teman mengadakan motivasi, sharing seputar akuntansi
dengan siswa-siswa SMA/SMK. Selain itu, kami juga mengadakan konsultasi atau
bimbingan bagi mahasiswa-mahasiswa yang akan menjalani seminar proposal. Tak
adil rasanya jika komunitas hanya berfokus pada bidang formal saja. Maka dari
itu, kamipun melakukan beberapa aksi sosial demi menjalin silaturrahmi dan
meningkatkan kesadaran akan lingkungan sekitar kita. Selama bulan ramadhan kami
melakukan kunjungan ke panti asuhan demi meningkatkan semangat belajar mereka
sekaligus bersilaturrahmi. Tidak hanya itu saja, kami juga mendatangkan salah
seorang motivator kampus untuk memberikan pencerahan dan motivasi-motivasi
kepada adik-adik tersebut. selanjutnya, aksi sosial juga kami lakukan selama terjadinya
bencana kabut asap di Riau, yakni “Aksi Langkah Masker”. Suatu aksi berupa
membagi-bagikan masker kepengendara-pengendara dibeberapa titik di kota
Pekanbaru. Bukankah, aksi sosial seperti ini juga merupakan salah satu
kontribusi kita untuk Indonesia? bukankah semakin tinggi tingkat kepedulian
akan lingkungan, sosial, pendidikan juga akan meningkatkan kesadaran kita bahwa
masih banyak hal yang harus kita lakukan demi Indonesia ini?
Kepedulian
akan lingkungan, sosial, dan pendidikan menjadi salah satu motivasi saya dan teman-teman
untuk membuat rumah pintar dan kegiatan sosial selama menjalani proses Kuliah
Kerja Nyata. Kami bersama-sama mengaplikasikan semua ilmu yang dimiliki untuk
membantu adik-adik dalam memahami proses belajar. Kami membagi-bagikan brosur
dan mendatangi sekolah untuk memberikan motivasi serta mengajak mereka agar
lebih meningkatkan ketekunannya dalam menuntut ilmu. Tidak hanya sebatas
mengajari bidang formal saja, kamipun mengajari mereka untuk mengaji dimalam
harinya.
Kepedulian
akan lingkungan, sosial, dan pendidikan menjadi salah satu motivasi saya dan
teman-teman untuk ikut menjadi bagian dalam proyek kelas persiapan beasiswa
Riau (KPB Riau). Suatu proyek sosial yang disediakan bagi para pemburu
beasiswa. Dalam proyek ini, kami memberikan pelatihan dengan berbagai macam
materi yang diberikan langsung oleh awardee dari berbagai beasiswa,
seperti LPDP, AAS, USAID Prestasi, dan lain-lain. Proyek ini lahir karena
melihat banyaknya pemuda-pemudi Riau yang belum berhasil mendapatkan beasiswa.
Padahl jika diamati lebih teliti dan jeli, begitu banyak beasiswa yang telah
ditawarkan baik oleh pemerintah Indonesia maupun pemerintah luar negeri.
Sehingga, founder KPB Riau yang merupakan awardee LPDP
menyimpulkan bahwa bukan ketidakmampuan dalam meraihnya yang menjadi alasan
kegagalan tersebut. Namun keterbatasan informasi, pelatihan dalam meraih
beasiswa, motivasi, serta hal lainnya. Oleh karena itu, terbentuklah komunitas
ini demi meningkatkan jumlah awardee Riau dalam meraih beasiswa.
Pada
saat ini, saya memang menyenangi bidang pendidikan, sosial dan lingkungan.
Salah satu alternatif demi tercapainya tujuan tersebut, saya ikut bergabung
disalah satu komunitas sahabat khanza yang fokus pada bidang pendidikan dan
sosial. Komunitas ini memfokuskan kegiatan terhadap pendidikan anak-anak yang
putus sekolah dan anak jalanan. Kegiatannya tidak jauh-jauh dari bidang
mengajar dan kelas motivasi. Hal ini dikarenakan kepercayaan dari founder
bahwa setiap anak berhak mendapatkan pendidikan yang layak. Namun, terkadang
keterbatasan menghambat semua itu. Oleh sebab itu, berdirilah komunitas ini
dengan tujuan mulia demi mercerdasakan dan memberikan kesempatan kepada mereka
yang belum bisa menikmati bangku sekolah. Kegiatan ini bersifat sosial yang tak
hanya fokus pada satu kelompok saja. Sehingga semua anak-anak mendapatkan hak
yang sama untuk mengecap pendidikan.
Perjuangan demi mencerdaskan anak bangsa tidak hanya terhenti
disini saja. Saya berharap kelak dapat menjadi bagian penggerak dibidang
pendidikan. Oleh sebab itu, saya mempunyai mimpi untuk menjadi tenaga pendidik,
yakni dosen, sehingga saya mampu untuk menyalurkan dan membagi berbagai ilmu
kepada mahasiswa saya nantinya. Disamping itu, saya juga berniat untuk
membentuk komunitas bersama orang-orang yang peduli akan pendidikan. Suatu
komunitas yang lebih mengutamakan keikhlasan dan jiwa sosial yang tinggi akan
lingkungannya. Suatu komunitas yang memprioritaskan belajar dengan alam melalui
konsep study in fun.
Belajar memang sangat penting, namun mempelajari bagaimana
kehidupan yang sebenarnya juga jauh lebih berarti. Mari liat sekeliling kita
agar kita dapat memaknainya. Bukankah ada pepatah yang mengatakan Alam
takambang jadi guru.
No comments:
Post a Comment