Tentang Menulis
Perjuangan belum berakhir. Ini
hanyalah langkah untuk melatih serta menantang diri sendiri apakah akan semakin
terpacu untuk berkarya ke depannya. Tidak perlu hal besar. Cukup menjadikan hal
ini sebagai kebiasaan positif. Alasan sibuk atau tidak punya waktu hanyalah
dalih untuk menghindar.
…
30 hari sudah dilewati untuk
menjalani tantangan menulis one day one post. Sulitkah? Jujur, awalnya
terasa sulit dan berat. Makanya, saya pernah berhenti di tengah jalan ketika
mengikuti tantangan sebelumnya. Alasannya karena sibuk ini itu. Halah, pandai
berdalih. Padahal hanya malas. Hihih
Alhamdulillah, Allah memberi
kesempatan kembali dengan hadirnya 30 Days Writing Challenge Jilid 7.
Iseng-iseng untuk mencoba menekuninya kembali. Tapi, kali ini niatnya untuk
mencoba konsisten serta amanah terhadap pilihan. Maka, dimulailah perjuangan
memposting satu tulisan wajib selama 30 hari.
Di sela-sela berbagai kesibukan,
Alhamdulillah Allah membantu saya sehingga semuanya bisa terlewati walau pernah
telat setor disebabkan kehilangan signal internet. Jika dulu merasa susah
mendapat ide sebagai bahan tulisan, Alhamdulillah saat ini Allah melancarkannya
sehingga muncullah berbagai ide hingga menumpuk-numpuk dipikiran untuk disusun.
Eits, tenang saja. Sudah tersusun kerangka berpikirnya kok. Jadi, insyaAllah
tidak akan lupa.Hihi
Hal yang paling mendukung ketika
menjalani tantangan ini ketika saya menyibukkan diri dengan berbagai hal.
Sehingga begitu banyak kisah yang ingin dituangkan dalam tulisan. Loh,
kira-kira bagaimana?
Begini, akhir-akhir saya aktif
kembali untuk menulis diary. Dulu terasa sangat membosankan disebabkan tidak
ada hal khusus yang harus diceritakan. Maka, saya siasati dengan mengikuti
berbagai kegiatan hingga tanpa terasa sudah banyak kisah yang terukir di diary
saya. Hehe Tapi, hal itu bukanlah alasan khusus. Ada beberapa pertimbangan lain
hingga saya memilih untuk menyibukkan diri.
Kira-kira hal apa sih yang
menarik ari 30 DWC?
Hal menarik dari 30 DWC adalah adanya
kelas diskusi seputar dunia penulisan. Wiz, serasa udah pro aja ya bahasanya. Apapun
permasalahan yang mengganjal, silakan utarakan agar diberi kejelasan seperti
saya yang membutuhkan kejelasan darimu. Hihi Bukan bukan. Abaikan.
Selain kelas diskusi, ada juga
forum pemberiaan feedback dari mentor mengenai tulisan kita. Walau ada beberapa
kritikan yang bikin baper, jangan terbawa arusnya ya. Di sini semua orang saling
belajar. Jadi, jangan minder. Tenang, saya juga amatiran kok. Tapi tebal muka
aja sewaktu posting berbagai tulisan. Intinya menuangkan apapun yang kita
pikirkan, rasakan, perhatikan atau dengarkan. Lengkap ya. Hihi
Selanjutnya. Teman. Spesialkah
ini? Yup. Sangat. Jaringan kekeluargaan harus luas hingga ke pelosok wilayah
manapun seperti kartu, oh oke, saya lupa. Mereka yang ikut 30 DWC berasal dari daerah,
kalangan manapun. Bayangkan, kita berteman dengan orang se-Indonesia. Harus
disyukuri dong. Siapa sangka jika kelak Allah rupanya mempertemukan kita dengan
mereka. Who know?
….
“Menulis itu menyenangkan, tapi
akan lebih menyenangkan jika kita mampu konsisten. Orang berbakat sekalipun
jika tidak berlatih terus-menerus maka akan tumpul jua."
Jadi, kita bisa jadi professional
dari sudut pandang kita jika berlatih terus. Setidaknya, kita telah melampuai
standar yang telah ditetapkan. Hhehe. Keep Writing, guys!