Sunday, April 22, 2018

Dibalik Kisah Cinta Khadijah untuk Muslimah Zaman Now

Khadijah adalah sosok insipiratif bagi para kaum muslimah. Beliau merupakan wanita tangguh dan rela mengorbakan apapun demi membantu suaminya dalam memperjuangkan agama Allah. Beliau merupakan cinta pertama Rasulullah SAW, Muhammad SAW. Walau raga tak mereka tak bersama lagi, Rasulullah masih mengenang beliau hingga Aisyahpun dibuatnya cemburu.

Masih ingat dengan kisah cinta Khadijah?

Tentunya.

Beliau merupakan wanita pemberani dan sosok insipiratif yang memberanikan diri untuk melamar Rasulullah SAW melalui perantara pastinya. Lantas, kenapa Allah suguhkan kisah yang demikian? Kenapa harus Khadijah yang melakoni kisah tersebut? Kenapa harus wanita yang menjadi belahan jiwa Rasulullah SAW menjadi pembuka kisah tersebut?

Allah Maha Mengetahui. Allah tahu bahwa jauh dimasa depan sana akan dibutuhkan bukti konkret bagi para muslimah yang begitu mengagumi seseorang namun sang laki-laki tidak peka juga. Allah berikan kisah ini agar muslimah zaman now tidak perlu malu untuk melamar terlebih dahulu disaat sudah meyakini seseorang. Allah tahu bahwa kelak muslimah harus bergerak terlebih dahulu disaat tak mampu meredam perasaan mereka.

Allah tahu akan semua itu. Makanya, Allah ciptakan skeario demikian dari sosok seorang Khadijah. Bukankah Allah Maha Baik? So, para muslimah tidak usah malu untuk menyatakannya jika sudah merasa pilihannya tepat.  Ungkapkanlah ukhti.

Lebih baik ditolak dikarenakan dia telah memilih yang lain ketimbang mendapati namanya dengan orang lain disaat kita memilih diam atau terlambat mengungukapkan. Menyakitkan bukan? Tapi, tenang saja. Allah Maha Baik. Semua sudah Allah atur sedemikian rupa agar kita bisa mengambil hikmahnya.

Hati itu mudah dibolak-balikkan (Review Ending of Lara(s) Hati Webtoon)


Sekiranya kalimat ini cocok banget untuk webtoon satu ini. Awalnya mengira laki-laki dalam cover akan berpasangan dengan wanita di atas. Taunya?

Saat detik-detik terakhir hendak epilog, tetiba ada karakter wanita lain yang menghiasi webtoon ini. Dekat karena tak sengaja dengan sang laki-laki. .

Perasaan diantara keduanya? Nothing. Gak tergambarkan menjelang epilog. Benar-benar udah yakin gakkan terjadi apa-apa antara keduanya.

Apalgi, sang laki-laki udah "menembak" wanita dalam cover. Otomatis hanya menunggu jawaban, bukan? Namun, saat penantian jawaban tersebut, sang laki-laki akrab dengan wanita lain.

Eits. Tunggu dulu. Akrab bukan karena tebar pesona. Hanya sebatas teman yang saling peduli atas permasalahan masinh-masing. Singkatnya, laki-laki ini membantu sang wanita lain untuk memberanikan menyatakan perasaannya ke laki-laki yang disukainya.

Lanjut. Tibalah waktu mendengar jawaban. Rupanya sang laki-laki tak bertepuk sebelah tangan. Dia diterima. Respon laki-laki? "Aku tak paham akan perasaanku saat ini. Maaf belum bisa bersama." Well, ditolak. Loh? Kok jadi gini?

Rupanya, hatinya sudah diisi oleh wanita lain dalam waktu yang singkat. Perih banget. Kalau tau bakal gini, bagusnya sebelum menyatakan berpikirlah dulu matang² agar gak menyakiti siapapun.

Pada akhirnya? Yah, ini seperti gak komitmen aja nih laki-laki.
Sang wanita lain pindah sekolah. Wanita dalam cover? Mereka hanya temenan. Gak lebih.
______
Pembelajarannya. Jangan terlalu yakin Allah akan takdirkan kita dengan seseorang karena udah dekat banget bahkan udah tunangan sekalipun.

Jika Allah berkehendak, maka dengan mudahnya Dia bolak balik hati manusia. See? Btw, cerita di atas hanya contoh. .

Mainstreamnya. Kabarnya orang yang udah mau menikah saja bisa diterpa keraguan saat hendak memasuki kehidupan baru bersama pasangan yang telah dipilihnya. Katanya sih. Karena saya belum menikah, jadi gak tau ben

Ilmu parenting itu luar biasa

______
Dulu saya pernah mengikutinya bersama pak Harry Santosa. "Cie udah persiapan banget"

Benar. Eh. Gak musti nunggu "bakal" nikah dulu dong untuk ikut seminar ini. Parenting tak sebatas anak saja, bisa juga terkait dengan saudara kita disaat ayah ibu sibuk kerja. Otomatis, kitalah memegang peranan pengganti untuk membimbing dan mengurus adik kita, walau tidak 100%..

Saat mendengar dan menyerap ilmu dari beliau, rasanya timbul begitu banyak penyesalan disaat sang adik udah beranjak remaja. Sementara, fase-fase yang harus dilewati seperti ini-itu telah terabaikan. 😣

Memang, sudah tugas orang tua untuk memahami dan mengurusi anak-anaknya. Tapi, tak ada salahnya kita selaku saudara memegang peranan penting juga untuk hal ini. Oleh karena itu, sudah waktunya bagi kita memiliki ilmunya.

Tak masalah jika belum dipraktekkan secara penuh. Setidaknya ada satu/dua hal yang bisa dilakukan secara konsisten terhadap mereka yang nantinya memiliki efek yang baik.
________
"Menjadi orang tua itu banyak tantangannya. Musti berilmu. Mau anak jadi ini-itu? Berikanlah pembelajaran terbaik agar bisa membuka jalan tersebut." .

Keunikan kucing


_________________

Saya memiliki beberapa ekor kucing. Tidak terlalu banyak. Kemungkinan masuk kategori cukup. Rerata kucing jantan semua.

Kalau ada yang nanya apakah saya pernah kesal ke mereka? Jawabannya tentu saja pernah. Salah satu momen yang mengesalkan ketika mereka makan.

Sebagai "kakak" saya harus bisa memahami pola kelakuan mereka ketika makan. Tujuannya agar semua merasa adil saat proses makan berlangsung.

Ada tipe yang "congok" banget maka dia harus dipisahkan agar tidak memonopoli makanan hingga membuat yang lain risih.

Ada tipe yang suka mengalah. Nah, kalau gini kita musti sediakan piring tersendiri buat dia. Sebab, dia akan lebih memilih tidak makan ketimbang rebutan.

Ada tipe otoriter. Dia bakal cakar yang lain kalau wilayah dia didekati. Bahkan pernah cakarnya malah nyangkut dibagian tubuh yang lain.

Nah, dengan kondisi demikian, maka harus pandai² dalam membagi makanan mereka. Kasihankan saat dibiarkan begitu saja, eeeh ada yang belum makan karena tipe pengalah? 😓

My cat's story : Sering-seringlah pulang (part II)

_____________________________
Mungkin sebagian kita mengira bahwa mereka tidak akan mendengar atau paham atas apa yang kita ucapkan. Padahal, bisa saja hal tersebut tidak benar.

Jika kita lebih memahami makhluk Allah yang satu ini, percayalah bahwa mereka paham akan apa yang kita ucapkan walau sekiranya kita yang tidak paham atas ucapan mereka. Bukankah Allah ikut andil dalam penyampaian pesan kita kepada mereka? :)
_________________________________
Suatu subuh, dia kembali namun makanannya habis dikarenakan banyaknya pasukan kucing di rumah, jadi stok makanan cepat habis. Alhamdulillah baru 6 ekor :')

"Nanti, ai pergi ke pasar untuk belanja, bakal ai beli makanannya. Jadi, jangan pergi dulu ya. Tunggu ai pulang. Kalau bosan, tidur aja dlu ya."

Terkesan aneh ketika diri ini berbicara dengannya. Dia cuman menjawab "meong". Saya menganggap dia paham. .

Proses belanja memakan waktu yang cukup lama karena begitu padatnya kondisi pasar. 2,5 jam bukanlah waktu yang singkat atas penantian.

Tahukah apa yang terjadi? Dia masih di rumah. Tidur bersama saudara-saudaranya. Rasanya tidak percaya bahwa dia mendengar apa yang saya katakan. Entahlah. Apakah karena memang lapar atau bagaimana. Biasanya dia langsung pergi disaat tidak menjumpai makanan di rumah. Akan tetapi, saat itu dia tetap stay di rumah. Mungkin akan terkesan alay bagi mereka yang tidak percaya. But it happened. Setelah makan, dia bergegas kembali main.
_____________________________________
Mungkin, ini hanyalah satu dari sekian banyak kisah bersama si meong. Saya yakin bahwa di luar sana ada berbagai kisah menarik yang sekiranya unbelievable. .

Jadi, apakah kita masih tega berbicara buruk tentang mereka? Apakah masih tega membentak dan memarahi mereka atau bahkan menyakiti mereka? :') Percayalah, mereka hanya butuh kasih sayang. Percaya deh, nanti mereka pasti akan berdoa sama Allah.

"Ya Allah. Orang ini baik banget. Padahal aku bukan peliharaan mereka. Tapi, dengan sukarela mereka selalu memberiku makan. Ya Allah. Semoga nanti rezekinya makin lancar jadi aku dan teman² bisa merasakan rezeki yang KAU titipkan kepada mereka."

Indah bukan? :)

*My Cat's Story* Sering-Seringlah Pulang (part I)


Kenalkan, namanya Black. Filosofinya sederhana. Bulunya didominasi warna hitam. Simpel. Our first black's cat.

Beranjak "bujang", Aba kerapkali menggodanya dengan kalimat "kok gak main keluar rumah sih? Padahal dah gede. Mainnya di rumah melulu". Pertanyaan itu kerapkali Aba lontarkan ke dia. Entah paham entah tidak. Hanya dia dan Allah tahu. :)

Selang beberapa bulan, sang adik lahir. Induknya kembali melahirkan dua ekor adik yang lucu². Kali ini Alhamdulillah mampu bertahan hingga saat ini :'). Tahukah apa yang terjadi kepadanya? Semenjak sang adik lahir, entah karena ocehan Aba, kerapkali dia pergi main hingga lupa waktu. Pulang pun hanya sekali sehari bahkan tidak pulang berhari-hari atau berminggu-minggu.

Hati saya sudah siap menerima konsekuensi jika kelak Allah juga mengambilnya. Sebab, memang sudah turun temurun bahwa keluarga kami kurang beruntung jika memiliki kucing jantan. Seringkali mereka menghilang, entah karena ditabrak/hal lain dikala sang induk sudah melahirkan anggota keluarga baru.

Berita itu datang.

"Si Black gak pernah pulang lagi. Udah dua bulan dia gak muncul-muncul di rumah." Emak said.

Legowo. Hanya itu yang bisa saya lakukan. Mungkin, memang belum rezeki memiliki kucing jantan hingga dia tua. Toh, ini bukanlah kejadian kali pertama. Entah sudah berapa kali kehilangan kucing jantan secara tiba² dikala dia sudah dewasa. Maka, InsyaAllah hati ini sudah siap menerima berita tersebut.

Berselang beberapa Minggu berita di atas.
"Alhamdulillah akhirnya dia pulang." Lagi lagi emak said.

Alhamdulillah :') .

"Besok, sering sering pulang. Boleh main keluar. Tapi, harus ingat rumah untuk kembali." .

Kalimat ini dilontarkan emak kepadanya. Entah dia paham, entah tidak sama sekali. Sebab hanya jawaban "meong" yang diutarakannya.

Allah Maha Baik. Walau kita tidak pernah paham dan mengerti akan bahasa yang dia ucapkan. Namun, Allah-lah yang mungkin membisikkan kalimat tersebut. 

Tahukah apa yang terjadi selanjutnya? .

Dia pulang sehari sekali setelah mendengar pesan emak. Mungkin sulit untuk mempercayainya. Namun, ini sungguh terjadi. :)

Bersambung...

Kenapa Allah pertemukan disaat kau telah terbaring lemah?

Kenapa Allah mempertemukan kita saat ini?

Kenapa Dia tak memilih waktu tahun lalu atau waktu lainnya? Allah Maha Baik, Allah Maha Penyayang, Allah Maha Pengatur skenario kehidupan yang terbaik. Tidaklah sia-sia setiap pertemuan yang dihadirkanNya di antara kita. Dia rupanya sudah menyiapkan waktu terbaik untuk mempertemukan kita.

Apakah kesedihan melanda dikala baru kuketahui saat ini? Sesungguhnya begitu besar kesedihan yang kurasa, namun mungkin tak sebesar yang kau rasakan. Aku percaya bahwa setiap pertemuan selalu memberikan kisahnya tersendiri. Begitu jua aku dan dirimu. Semoga aku mampu memetik hikmah pertemuan kita.

Mungkin, inilah cara Allah untuk menarik tanganmu atau membantumu untuk bangkit. Sungguh tak banyak yang bisa kulakukan untuk dirimu. Mungkin kata-kata tak cukup untuk memberimu kekuatan, tapi percayalah bahwa kata kadangakala bisa membius seseorang. Aku harap, aku mampu membiusmu hingga kau kembali semangat.

Aku selalu percaya bahwa Allah selalu menyiapkan kisah terbaik untuk hambaNya. Jikalau yang kita peroleh kisah sedih, maka bersabar dan ikhlaslah dalam menjalani ujian ini.

Jangan sampai kesedihan merenggut senyum diwajahmu. Jangan sampai penyesalan membuatmu tidak mensyukuri nikmat Allah yang lain. InsyaAllah selalu ada teman-teman yang dihadirkan Allah untuk menopangmu 😊

Semangat selalu. Sampaikanlah semua keluh kesahmu, kesedihanmu, penyesalanmu atau semua perasaan tak menyenangkan yang kau rasakan kepadaNya. Dia adalah pendengar dan pemberi solusi terbaik.

Mungkin terdengar klise, tapi setidaknya ada ketenangan batin serta merasa lebih ringan dikala kita menghadapi ujianNya. Semoga Allah memberimu kesembuhan dan keajabain 🙏🙏🙏😇