Sunday, April 22, 2018

*My Cat's Story* Sering-Seringlah Pulang (part I)


Kenalkan, namanya Black. Filosofinya sederhana. Bulunya didominasi warna hitam. Simpel. Our first black's cat.

Beranjak "bujang", Aba kerapkali menggodanya dengan kalimat "kok gak main keluar rumah sih? Padahal dah gede. Mainnya di rumah melulu". Pertanyaan itu kerapkali Aba lontarkan ke dia. Entah paham entah tidak. Hanya dia dan Allah tahu. :)

Selang beberapa bulan, sang adik lahir. Induknya kembali melahirkan dua ekor adik yang lucu². Kali ini Alhamdulillah mampu bertahan hingga saat ini :'). Tahukah apa yang terjadi kepadanya? Semenjak sang adik lahir, entah karena ocehan Aba, kerapkali dia pergi main hingga lupa waktu. Pulang pun hanya sekali sehari bahkan tidak pulang berhari-hari atau berminggu-minggu.

Hati saya sudah siap menerima konsekuensi jika kelak Allah juga mengambilnya. Sebab, memang sudah turun temurun bahwa keluarga kami kurang beruntung jika memiliki kucing jantan. Seringkali mereka menghilang, entah karena ditabrak/hal lain dikala sang induk sudah melahirkan anggota keluarga baru.

Berita itu datang.

"Si Black gak pernah pulang lagi. Udah dua bulan dia gak muncul-muncul di rumah." Emak said.

Legowo. Hanya itu yang bisa saya lakukan. Mungkin, memang belum rezeki memiliki kucing jantan hingga dia tua. Toh, ini bukanlah kejadian kali pertama. Entah sudah berapa kali kehilangan kucing jantan secara tiba² dikala dia sudah dewasa. Maka, InsyaAllah hati ini sudah siap menerima berita tersebut.

Berselang beberapa Minggu berita di atas.
"Alhamdulillah akhirnya dia pulang." Lagi lagi emak said.

Alhamdulillah :') .

"Besok, sering sering pulang. Boleh main keluar. Tapi, harus ingat rumah untuk kembali." .

Kalimat ini dilontarkan emak kepadanya. Entah dia paham, entah tidak sama sekali. Sebab hanya jawaban "meong" yang diutarakannya.

Allah Maha Baik. Walau kita tidak pernah paham dan mengerti akan bahasa yang dia ucapkan. Namun, Allah-lah yang mungkin membisikkan kalimat tersebut. 

Tahukah apa yang terjadi selanjutnya? .

Dia pulang sehari sekali setelah mendengar pesan emak. Mungkin sulit untuk mempercayainya. Namun, ini sungguh terjadi. :)

Bersambung...

No comments:

Post a Comment