Pelaku ; Marini
:
Rhino
:
Sandra
Latar : Di sebuah
rumah, terdapatlah seorang anak perempuan bernama Marini.
Dia sedang khawatir karena di tangannya tumbuh
kutil, dia ingin mengadukannya pada
papa dan mamanya, tapi dia takut nantinya mereka menyuruh mengoperasi kutilnya
tersebut, tiba-tiba adiknya Rhino bertanya...
Rhino : Kutil apaan sih,
kak?
Marini : Ini nih, yang namanya
kutil!(sambil menunjukan kutil di talapak
tangan kirinya)
Rhino : Idih! Kok kayak jerawat mama.
Marini : Husy! Awas, jangan bilang-bilang
papa-mama, ya!
Rhino : Oke deh, kak! Tapi janjinya,
ajak Rhino nonton bioskop lagi!
Marini ; Iya deh, kalau da film anak-anak lagi!
Rhino ; Janji ya kak!
Marini : Kutil! Eh... kutil!!!( karena
tersandung Sandra berteriak memanggil kutilnya) Ih, cerewet!
Rhino : (Tersenyum sambil memandang
kutil kakaknya)
Suatu sore, Marini menceritakan soal kutilnya pada Sandra. Meskipun ketiga
kutilnya tidak terasa sakit, tapi Marini bermaksud mengenyahkannya. Lalu dia
minta solusi pada Sandra.
Sandra : Operasi tu gak
sakit tau!
Marini : Yang lain aja
deh, asal tidak di operasi!
Sandra : Lalu mau
diapakan? Berobat alternatif, maksud kamu?
Marini : Apa tuh, berobat
alternatif?
Sandra : Berobat alternatif itu berobat
secara tradisional. Biasanya sama orang pintar atau tabib.
Marini : Tidak di operasi dong!
Sandra : Tidaklah, nanti kutil kamu di
usap-usap, disembur .... ffuih ...! lansung deh!
Marini : Hilang?
Sandra ; Nambah! Huahaha ...! (tubuh
gembrotnya terguncang-guncang)
Marini : Eh, dasar! Aku serius nih! Kok
malah bercanda!
Sandra : Udah deh, kita tanya ke Salman
aja!
Marini : Salman? Tidak deh! Salman tidak
boleh tau masalah ini. Aku tidak mau kutil ini diketahui Salman.!
Sandra : Ayah Salman kan Dokter! Nanti kamu
bisa konsultasi sama dia!
Marini : Tidak, ah! Mending aku rawat
saja, daripada dioperasi!
Sandra : Dasar! Kutil kok dipelihara!?
Marini : Monyong? Aeh, monyong!(Marini
tersandung)
Sandra : ( terkekeh-kekeh sambil pergi)
Latar : Marini mendatangi Sandra
ketika pulang sekolah. Sesuai kesepakatan ditelepon semalam, siang ini mereka
mencari tempat pengobatan alternatif, guna memusnahkan kutil Marini. Yang mana
selebaran itu ditemukan Sandra diperempatan jalan, yang ternyata berisi tentang
pengobatan alternatif.
Marini : Loh! Kok kutil tidak ada? (
selidik Marini,s etelah mambaca selebaran itu)
Sandra : Bacanya teliti dong! Nih, kamu
lihat! Jnatung, kencing manis, asam urat, ginjal, kanker gans, kanker rahim,
batuk menahun, tumor jinak, tumor ganas...!
Marini : apa hubungannya sama kutil?
(potong Marini)
Sandra : Ya ampun! Tumor ganas saja bisa
disembuhkan apalagi kutil?!
Marini : (berpikir sejenak, lalu
manggut-manggut) Pinter juga kamu O’on!
Sandra : Jangan panggil aku O’on dong!
Habis aku kan tidak O’on, kok dipanggil O’on?!(kali ini Sandra protes dipanggil
O’on). Ya sudah, bagaimana kalau saya panggil Kutil? Si Kutil? Hehe, si Kutil!
Keren juga!
Marini : gembrot, gembrot! Si Gembrot!
Sandra : Stop! Stop! Kita damai saja! Kamu
jangan panggil aku O’on atau gembrot, dan aku janji tidak memanggil kamu
Monyong atau si Kutil. Oke, Nyong? Aeh, hehe,....gimana Marini manis? (sambil
menepuk pundak Marini)
Marini : Nyong! Aeh...Nyong! gembrot!
Aeh...gembrot! Aduh...bagaimana dong!
Sandra : weleh-weleh, abad dua puluh udah
lewat, kok masih latah saja, non?
Marini : kamu sih, ngagetin gitu?
Sandra : Sori, sori! Nah sekarang gimana
dong, setuju tidak?
Marini : Setuju....hehe, Sandra yang
imut?
Sandra : Kok, Sandra yang imut sih? Emang
aku imut?
Marini : Habis apa dong? Mau yang
sebenarnya...Sandra yang....
Sandra : Stop! Stop! Aku setuju, Sandra
yang imut!
Marini : Sandra yang imut, kita berangkat
sekarang?
Sandra : Nah, gitu dong!
Setelah itu mereka pergi
menemui tempat pengobatan kutil tersebut.
Marini : masih jauh, sandra?
Sandra : tunggu sebentar. Kita sudah dekat
kok.
Marini : wuah! Aku sudah tak tahan.
Capek.
Sandra : kita istirahat dulu diwarung
sana.
Marini : aku setuju.
No comments:
Post a Comment