Nah, bagaimana kisahnya yang
telah saya buat menjadi cerpen tersebut? Mengharukan, bukan? Saya salut kepada
Midori yang mampu menjalani kehidupan rumah tangga dengan seseorang yang tak
mengenalinya dan tak mengakui sebagai istrinya. Sungguh mulia hati Midori. Saya
sendiri serasa tak sanggup jika kelak hal ini terjadi pada saya dan kamu, iya
kamu yang masih dirahasiakan Allah.
Seperti yang dijanjikan
sebelumnya. Hari ini saya akan menceritakan salah satu komik favorit yang
begitu memanah hati saya untuk tidak mengabaikannya. Komik terbitan M&C ini
merupakan salah satu dari sekian komik M&C yang saya sukai. Sesungguhnya,
bukanlah cover dan penggambaran yang membuat saya tertarik, melainkan isi
ceritanya yang membuat saya tersentuh dan terharu. Maaf jika terkesan alay,
namun itulah perasaan yang mampu terungkapkan ketika membaca. Bagi mereka yang
tidak menyukai komik, kemungkinan komik ini tidaklah menarik. Namun, tak apa
jika tak menyukainya. Semoga kisahnya mampu menginsipirasi kita semua, walau
kabarnya cerita ini memang pernah terjadi pada salah satu pasangan di Jepang
sana. Entahlah, saya pun tidak tahu mengenai kebenaran berita ini.
Dari segi penggambaran,
sesungguhnya lumayan bagus bagi yang suka komik shoujo (Komik cewek). Jadi,
selaku pembaca saya lumayan nyaman untuk membacanya. Apalagi covernya berwarna
kesukaan saya, yakninya biru. Hal ini menambah nilai plus dari saya.
Dari segi cerita, benar-benar
bagus dan nggak bikin pusing
pembaca. Ceritanya tidak terlalu berat, hingga bisa dinikmati para remaja,
walau kisah yang diceritakan mengenai kehidupan rumah tangga. Ceritanya juga
runtun dan tidak terlalu banyak alur bolak baliknya. Intinya, ceritanya mudah
dimengerti karena bahasa yang digunakan sangat ringan.
Pesan yang dapat kita peroleh:
(Catatan: Walau ini hanyalah fiksi, namun bukankah kita dapat memperoleh
pembelajaran kehidupan dari sumber mana saja?)
Pernikahan memang hal yang sangat
diimpikan oleh semua orang. Apalagi jika akhirnya mereka bisa bersama dengan
seseorang yang dicintai, maka makin lengkaplah kebahagian tersebut. Namun, kehidupan
rumah tangga tak selalu manis, pastinya kita akan menghadapi masalah yang bisa
saja malah mengganggu keseimbangan rumah tangga yang telah dibangun. Oleh sebab
itu, kita harus mampu mengatasi serta meredam masalah yang ada.
Ketika suami yang kita cintai
malah tak mengingat kita, lantaran tak mampu menanggung beban yang dipikulnya,
bagaimana perasaan kita ketika menghadapinya? Apakah kita akan lari dari
kenyataan tersebut? Atau tetap mendampinginya hingga ingatannya kembali? Saya
sendiri belum tentu mampu menghadapinya. Tapi, saya salut dengan Midori yang
tetap menemani dan mendampingi suaminya walau sang suami tak mengingatnya lagi.
Saya sendiri merasa yakin jika rasa cintanya kepada Midori pun ikut sirna.
Entah kenapa saya mampu berpikir demikian. Jahat ya?
Masalah kepercayaan dan keyakinan
semakin diuji dikala suami berjumpa kembali dengan mantannya. Bagi saya yang
notabenenya agak pencemburu, harus benar-benar menguatkan hati ketika suami
harus berjumpa kembali dengan cinta pertamanya. Jujur saja, saya benar-benar
tak rela jika suami menjumpai mantannya, alasan sederhana dan terkesan
kekanak-kanakan, saya takut jika dia kembali mencintainya. Apalagi, saat ini
dia tak lagi mengingat istrinya sendiri. Apakah ini artinya saya tak
mempercayai dan tak meyakini akan perasaan suami? Entahlah. Tapi, kita tak bisa
mengekang suami dikala dia mendapati kasus seperti ini. Kita juga tak bisa
menyalahkan keadaan yang tak lagi sama.
Ada satu hal yang saya yakini,
jika seseorang tersebut memang ditakdirkan Tuhan dengan kita, maka bagaimana
pun keadaannya, perasaan dan dirinya akan kembali kepada kita apa pun yang
terjadi. Tuhan lah yang mengatur semuanya sebaik mungkin. Jadi, tak perlu risau
akan seseorang yang menjauh, sebab jika Tuhan menakdirkan kita akan bersamanya,
maka Tuhan akan menggerakkan perasaannya, agar selalu tertuju kepada kita walau
mungkin jarak dan waktu memisahkan.
Begitu juga dengan Kohei, rupanya
dia kembali mencintai istrinya dengan cara dan waktu yang berbeda. Padahal,
bisa saja dia kembali untuk mencintai cinta pertamanya ketika berjumpa lagi.
Namun rupanya, terdapat sesuatu yang menarik dari istrinya hingga perasaannya
pada sang istri tak pernah hilang walau ingatan akan masa lalu mereka tak
berbekas lagi. Kohei membuktikan kepada kita semua bahwa cinta sejati akan
selalu lahir walau keadaan tak lagi sama. Saya pernah membaca satu scene seperti
ini
”Walau kita hidup seribu tahun
lagi dan keadaan tak lagi sama, tapi perasaan ini akan kembali mempertemukan
kita untuk bersua dan bersama.”
Nah, kisah di atas lebih
menyedihkan. Sebab, di masa lalu mereka terpaksa bersama di alam yang berbeda
karena dunia tak mengizinkan mereka untuk bersama. Oleh karena itu, sesaat sebelum
memutuskan mengakhir hidup, mereka berjanji akan bersua kembali kelak ketika
dilahirkan kembali.
Di bawah ini merupakan beberapa isi komik.
No comments:
Post a Comment