Sunday, March 9, 2014

cost volume profit analysis – CVP analysis


 BAB I
PENDAHULUAN

1.1              Latar Belakang
Analisis biaya volume laba (cost volume profit analysis – CVP analysis) merupakan suatu alat yang sangat berguna untuk perencanaan dan pengambilan keputusan. Karena analisis biaya volume laba (CVP) menekankan keterkaitan antara biaya, kuantitas yang terjual, dan harga, semua informasi keuangan perusahaan terkandung di dalamnya. Analisis CVP dapat menjadi suatu alat yang bermanfaat untuk mengidentifikasi cakupan dan besarnya kesulitan ekonomi yang dihadapi suatu divisi dan membantu mencari pemecahannya.
Tujuan dari suatu perusahaan adalah untuk memperoleh laba yang maksimal agar kelangsungan hidup perusahaan terus berjalan dari waktu ke waktu. Besar kecilnya laba perusahaan akan menjadi ukuran sukses tidaknya manajemen dalam mengelola perusahaan. Sedang faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat laba adalah harga jual, biaya dan volume penjualan.
Dengan harga jual, volume yang dijual, serta pengklasifikasian biaya, maka analisis Cost-Volume-Profit dapat dilaksanakan dengan menggunakan elemen-elemen analisis. Elemen tersebut antara lain analisis peramalan penjualan yang terdiri atas peramalan kuantitas penjualan dan harga jual, dasar-dasar analisis cost-volume-profit yaitu analisis contribution margin, analisis operating leverage analisis break even point, dan analisis margin of safety serta analisis cost-volume-profit dalam pemanfaatannya dalam perencanaan yaitu analisis target laba dan analisis sensivitas. Selanjutnya dalam makalah ini akan dibahas mengenai analisis biaya volume laba atau Cost volume of profit.

1.2              Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah adalah sebagai berikut :
1.                  Apa arti penting analisis biaya volume laba ?
2.                  Apa saja asumsi-asumsi yang mendasari analisis biaya volume laba?
3.                  Apa dasar analisis biaya-volume dan laba?
4.                  Bagaiman analisis dari titik impas (break-even point analysis)?
5.                  Bagaimana pemanfaatan analisis cost-volume profit untuk perencanaan?
6.                  Apa maksud dari dengan marjin keamanan?
7.                  Apa maksud dari pemilihan struktur biaya?
1.3              Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan adalah sebagai berikut :
1.                  Untuk mengetahui arti penting analisis biaya volume laba
2.                  Untuk mengetahui asumsi-asumsi yang mendasari analisis biaya volume laba
3.                  Untuk mengetahui dasar analisis biaya-volume dan laba
4.                  Untuk mengetahui analisis titik impas (break-even point analysis)
5.                  Untuk mengetahui pemanfaatan analisis cost-volume profit untuk perencanaan
6.                  Untuk mengetahui maksud dari marjin keamanan
7.                  Untuk mengetahui maksud dari pemilihan struktur biaya

















BAB II
PEMBAHASAN

2.1    Asumsi dan Teminologi Analisis Biaya Volume Laba
1.    Perubahan tingkat pendapatan dan biaya hanya di sebabkan oleh perubahan jumlah unit produk (atau jasa) yang di produksi dan di jual-misalnya, jumlah televisi yang dijual oleh televisi dan di jual oleh sony corpoation atau jumlah paket yang di kirim kan oleh federal express. Jumlah unit output merupakan salah satu pemicu pendapatan sekaligus pemicu biaya merupakan faktor yang menibulkan biaya, pemicu pendapatan (revenue driver) adalah sebuah variabel, seperti volume,  yang menjadi penyebab timbulnya pendapatan.
2.    Biaya total dapat di psahkan kedalam komponen tetap yang tidak berubah yang mengikuti perubahan output dan komponen berubah mengikuti tingkat output. Lebiah lanjut, ada telah nengatahui dari bab 2 (bagan 2-5) bahwa biaya variabel mencakup biaya variabel langsung dan biaya variabel tidak langsung produk, demikian juga, biaya tetap mencakup biaya tetap lansung danbiaya tetap tidak langsung produk.
3.    Ketika di sajikan secara grafik, perilaku pendapatan total dan biya total bersifat linear (dapat digambar dengan secara garis lurus) ketika di hubungkan dengan tingkat output dalam rentang (dan periode waktu) yang releven.
4.    Harga jual, biaya variable ver unit, serta biaya tetap total (dalam rentang dan perode dalalm waktu releven) telah diketahui dan konstan.
5.    Analisis mencakup satu produk yang berbeda ketika perushaan menjual beragam produk adalah tetap  konstan ketika perusahaan menjual beragam produk adalah tetap konstan ketika tingkat unit yang terjual total berubah.
6.    Seluruh pendapatan dan biaya dapat ditambahkan, di kurangkan, dan di bandingkan tampa memperhitungkan nilai waktu dari uang.
Banyak perusahaan (serta devisi atau pabrik perusahaan) dalam indusri penerbangan, otomotif, kimia, plastik, dan semikonduktor mengakui bahwa analisis biaya – volume – laba sekalipun dalam bentuk yang paling sederhana sangat membantu dalam pengambilan keputusan tentang strategi dan rencana jangka panjang, serta penetapa tentang fitur produk dan penetapan harga. Dalam beberapa kodisi nyata, enam asimsi yang di jabarkan di atas mungkin tidak terpenuhi. Contohnya, dalam memeprediksi pendapatan total dan biaya total mungkin di perlukan beberapa pemicu pendapatan dan pemicu biaya. Analisis biaya – volume – laba tetap berguna dalam situasi seperti ini, sekalipun analisisnya menjadi lebih kompleks. Senantisa nilai apakah analisi biaya – volume –laba yang palng sederhanapun menghasilkan analisis yang cukup  akurat tetang bagaimana perilaku pendapatan total dan biaya total.
Sebelum menjelaskan dasar – dasar analisis biaya – volume – laba, kita akan memebahas beberapa istilah.
Laba operasi  =  pendapatan operasi total – harga pokok penjualan dan biaya (operasi tidak termasuk)
Laba bersih (net income) adalah laba oerasi di tambah dengan pendapatan nonperasi(seperti pendapatan bunga) di kurangi biaya operasi (seperti biaya bunga) di kurang pajak penghasilan. Untuk menyederhanakan, di dalalm baba ini kita asumsikan pendapatan dan biaya nonoperasi adalh nol. Jadi laba bersih akan di hitug sebagai berikut :
Laba bersih = Laba operasi – Pajak penghasilan
2.2  Inti Analisis Biaya Volume Laba
Contoh: seperti yang telah dikemukakan pada awal bab ini, Mary Frost barencana menjual Do – All software, sebuah paket perangkat rumah kantor-rumah, pada sebuah pemeran computer di Chicago. Mary meri ini dapat membeli perangkat lunak ini dari sebuah agen prangkat lunak Komputer seharga $120 per paket di mana paket yang tidak terjual dapat di kembalikan dan Meri akan dapat kembali uang nya sebesar $120 per paket yang di kembalikan. Setiap paket akan di jual seharga $200. Mery juga telah membayar sewa stand pameran slama dua hari sebesar $2000 kepada computer konvension, inc. misalkan tidak adad biaya lain yang di perlukan. Mery belum bias memastikan tenang berapa banyak paket yang akan terjual di pameran. Untuk memutuskan pakah mery seharus menyewa sebuah kios, mary ingin tau berapa laba yang akan diterima untuk angka penjualan paket yang berbeda?
Biaya pameran standar sebesar $2000 merupakan biaya tetap karena biaya ini tidak akan berubah, berapaun paket yang berhasil di jual mary. Biaya paket merupakan biaya yang variable karena akan meningkat secara profesional dengan banyak nya paket yang terjual, Mary meri akan menanggung biaya paket sebesar $120. Mery akan dapat mengunakan analisis biaya – volume – laba untuk menguji laba operasi akibat angka penjualan yang berbeda.
Angka yang berubah jika mery mejual paket dalam jumlah yang berbeda adalah pendapatan total dan biaya variable total . selisih antara pendapatan total dan biaya variabel total di sebut marjin kontribusi (contribution margin) . marjin kontribusi menunjukan mengapa laba operasi berubah ketika jumlah unit yang terjual berubah. Marjin kontribusi apabila menjual jumlah paket adalah $400 ($1.000) pendapatan total di kurang $600 byaya variable total); sementara margi kontribusi apa bila Mery mejual paket adalah $3.200 ($8.000 pendapatan total di kurangi $4.800 biaya variable total). Pastikan anda mengurangi semua biaya variable ketika menghitung margin kontribusi. Sebagai contoh jika Mery menanggung biaya penjualan variable karena membayar komisi kepada tenaga penjual atas setiap paket yang terjual di setiap pameran, biaya variable akan meliputi harga beli setiap paket di tambah komisi penjualan.
            Margin kontribusi per unit merupakan alat sederhana untuk menghitung marjin kontribusi dan laba operasi . marjin kontribusi per unit (contribution margin per unit) Adalah selisih antara harga jual dan biaya variable per unit. Dalam contoh Do All Sofware, margin kontribusi per paket atau per unit adalah $200 - $120 = $80. Margin kontribusi dapat di hitung sebagai berikut:
Marjin kontribusi = Marjin kontribusi per unit x jumlah unit yang terjual
Sebagai contoh, jika terjual 40 paket, maka marjin kontribusi = $80 per unit  x  40 unit =  $3.200
            Marjin kontribusi menunjukkan jumlah pendapatan di kurang dengan biaya variable yang berkontribusi untuk menutup biaya tetap. Setelah marjin kontribusi di pulihkan, marjin kontribusi akan meningkat laba bersih. Bagan 3-1 menuyajikan table marjin kontribusi untuk jumlah paket yang terjual yang berbeda bagai mana menunjuka bagaimana marjin kontribusi menutup biayay tetap serta menghasilkan laba operasi dengan meningkatkan laba yang terjual. Laporan laba rugi dalam bagan 3-1 di sebut sebagai laporan laba – rugi kontribsi (contribution icome statement) karena mengelompokan biaya mejadi variabel dan biaya tetap untuk manyoroti marjin kontribusi. Perhatukan bagai mana setiap tamahan paket yang terjual dari 0 menjadi 1 dan mejadi 5.
Meningkatkan marjin kontribusi sebesar $80 per paket, menutup lebih banyak biaya tetap dan mengurangi rugi operasi. Jika mery menjual 25 paket, marjin kontribusisama dengan $2.000 ($80 perpaket x 25 paket), yang di cakup untuk menutupi biaya tetap dan menghasilkan $0 laba operasi. Jika mery mejual 40 paket, majin kontribusi meningkat sebesar $1.200 ($3.200-$2.000), yang seluruhnya menjadi laba operasi. Sebagai mana dapat di lihat pada bagan 3-1 dari kiri ke kanan, kenaikan marjin kontribusi persis sama dengan kenaikan laba operasi (penurunan rugi perasi)
            Di samping mengaamabarkan marjin kotribusi dalam nilai per unit, kita juga dapat mengambarkan nya dalam persentase. Persetase majin kontribusi (yang juga juga dengan rasio marjin kontribusi)adalah marjin kontribusi per unit di bagi dengan harga jual.
Persetase majin kontribusi  =  = 0,40 atau 40%
Persen tase kontribusi adalah marjin kotribusi adalah per satu dolar pendapatan. Dalam contoh ini, marjin kontribusi 40% menunjua bahwa 40% dari setiap dolar pendapata (sama dengan 40 sen) merupaka marjin kontribusi.
Mery dapat menghitung marjin kontribusi total untuk tingkat output yang berbeda denga mengalirkan persentase marjin kontribusi dengan pendapatan total seperti di sajikan pada bagan    3-1. Sebagai  contoh, jika mer menjual 40 paket, pendapatan akan menjadi $8.000 dan marjin kontribusinya adalah 40% dari $8.000 atau 0,40 x $8.000 = $3.200 mery akan memperoleh laba operasi sebesar $1.200($3.200 - $2.000) dengan penjualan 40 paket senilai $8.000.
            Laporan laba – rugi kontribusi memebaentuk dasar bagi tiga metode lain nya untuk mengungkapakan hubungan CVP. Metode pemasaran, Metode marjin kontribusi. Metode paemasaran dan marjin kontribusi adaalah yang paling berguna jika manejer ingin mengetahui laba operasin pada tingkat penjualan tertentu.
Metode Pemasaran
Pikirkan mengenai struktur laporan laba – rugi kontribus pada bagan 3-1. Setiap pada kolom di ekspresikan sebagai suatu persamaan:
Pendapatan – biaya variable – Biaya tetap = Laba operasi

                        Bagaimana menghitung pendapatan pada tiap kolom?
Pandapatan = Harga jual (SP) x jumlah unit output yang terjual (Q)
Bagaimana cara menghitug biaya variable di setiap kolom?
Biaya variable = biaya variabel  (VCU) x jumlah jumlah unit output yang terjual(Q)
Jadi
Kita dapat memakai persamaan 1 untuk menghitung laba operasi atas berbagai jumlah unit output yang terjual. Misalnya, laba laba operasi apabial mery menjual 5 paket adalah:
($200 x 5) – ($120 x 5) - $2.000 = $1.000 - $600 - $2.000 = -$1.600
Metode Marjin Kontribusi
Persamaa 1 dapat di  tulis kembali untuk menekankan marjin kontribusi, sehingga metode ini di sebut seperti itu.
Dalam contoh Do-All-Sofeware, marjin kontribusi perunit adalah $ 80 ( $200 - $120), sehingga apabila Mery menjual 5 paket.
Laba operasi = ($80 x 5) $2.000 = -$1.600
2.3  Titik Impas dan Target Laba
Titik impas (breakeven poin atau BEP) adalah jumah penjualan autput yang akan nenanyamakan pendapat total dan biaya total dengan biaya total—yaitu, jumlah penjualan output yang akan meghasilkan laba operasi $0(nol. Maneger tertarik pada titik impas karena ingin menghindari rugi operasi (operasi loss). Titik impas menjelaskan beberapa banyak output yang harus terjual jika tidak menggangu operasi. Kita sekarang menggunakan datasebelumnya milik Do—All—Sofware untuk mengambarkan metode titik impas dengan memakai metode persamaan metode marjin kontribusi.
Ingat kembali metode persmaan (persamaan 1):
Dengan demikian Do—All—Software, menetapkan laba operasi sama dengan $0 dan jumlah unit output yang harus di jual adalah Q, kita peroleh:
Jika mery menjual lebih sedikitdari pada 25 unit, ia akan rugi; jiak ia menjual 25 unit, ia akan impas dan jiak ia menjual lebiah banyak dari 25 unit, ia akan mendapat laba. Titik impas ini di nyatakan dalam pendapatan: 25 unit x $200 harga jual = $5.000
Ingat kembali metode marjin kontribusi (persamaan 2):
Pada titik impas, laba operasi sesuai defenisinya adalah $0 dan kita memperoleh:
Majin kontribusi x jumlah unit impas = biaya tetap    (Pers. 3)
Menghitung jumlah unit impas


Menghitung persentase marjin kontribusi 
Menghitung pendapatan impas
2.3.2        Target Laba Operasi
Kita akan mengilustrasikan : berapa unit yang harus dijual oleh Do-All Software untuk mendapatkan laba operasi sebesar 1.200, dengan cara sebagai berikut:
200 x Q – 120 x 2.000 = 1.200
 80 x Q = 2.000 + 1.200
     80Q = 3.200
         Q = 3.200/80/unit
         Q = 40 unit
Pembuktian :
Pendapatan 200/unit x 40 unit                                    8.000
Biaya variable 120/unit x 40 unit                    (4.800)
Marjin kontribusi                                             3.200
Biaya tetap                                                      (2.000)
Laba operasi                                                    1.200
Pendapatan yang dibutuhkan untuk memperoleh laba operasi sebesar 1.200 juga dapat dihitung secara langsung dengan mengakui,
a)      Marjin kontribusi harus didapatkan sebesar 3.200 (biaya tetap sebesar 2.000 ditambah laba operasi 1.200)
b)      Setiap dolar pendapatan aan menghasilkan marjin kontribusi sebesar 40 sen. Untuk mendapatkan 3.200 marjin kontribusi, pendapatan harus sama dengan 3.200 : 0,40 = 8.000
Cara penghitungannya :
Pendapatan yang harus diperoleh 1.200 = =
2.3.2        Target Laba Bersih dan Pajak penghasilan
untuk mengevaluasi laba bersih ini, perhitungan biaya volume laba bagi target laba harus ditetapkan dalam terminolopgi target laba bersih, bukan target laba operasi. Sebagai contohna, Mary ingin mnegethaui jumlah unit yang harus dijual untuk mendapatkan laba bersih sebesar 960%, dengan asumsi tariff pajak 40%. Dengan mneggunkan metode persamaan :
pendapatan-Biaya Variabel-Biaya Tetap = Target Laba Operasi
dan
Target laba bersih = (target laba operasi) – (target laba operasi x Tarif pajak)
Target laba bersih = (target laba operasi)(1-tarif pajak)
Target laba operasi =
Dengan mensubstitusi target laba operasi, kita memperoleh bahwa :
Pendapatan – Biaya variable – Biaya tetap =
Dengan mensubstitusi angka pada contoh Do-All Software, kita memperoleh :
200 x Q – 120 x Q -  2000 =
200 x Q – 120 x Q -  2000 = 1600
                                80Q    = 3600
                                    Q    = 3600 : 80/unit = 45 unit
Bukti :
Pendapatan 200/unit x 45 unit                                    9000
Biaya variable 120/unit x 45 unit                    (5400)
Marjin kontribusi                                             3600
Biaya tetap                                                      (2000)
Laba operasi                                                    1600
Pajak penghasilan 1600 x 0,04                        (640)
Laba bersih                                                      960

Maka target laba operasi =  =  = 1600
2.4       Menggunakan Analisis Biaya Volume Laba (CVP) untuk Pengambilan Keputusan
1.                Keputusan Mengenai Iklan
Kita ambil contoh sebelumnya, Mary mengantisipasi penjualan mungkin sebanyak 40 unit. Bagan dibawah ini akan memperlihatkan laba opersi Mary akan menadi 1200. Mary sedang mempertimbangkan untuk memasang iklan dengan menggambarkan produk serta fiturnya pada brosur pamaran. Iklan ini akan dikenai biaya 500. Biaya ini merupakan biaya tetap Karen atidak akan berubah tanpa mempedulikan jumlah unit yang terjual. Mary akan memperkirakan iklan ini akan meningkatkan penjualan sebanyak 10% menjadi 44 paket. Haruskah mary memasangan iklan?
Keterangan
40 paket yang terjual tanpa iklan
44 paket yang terjual dengan iklan
Selisih
Pendapatan (200*40; 200*44)
8000
8800
800
Biaya Variabel (120*40; 120*44)
4800
5280
480
Marjin kontribusi (80*40; 80*44)
3200
3520
320
Biaya tetap
2000
2500
500
Laba operasi
1200
1020
(180)

Dari perhitungan diatas dapat disimpulkan bahawa sebaiknya mart tidak memasang iklan, karena terjadi pengurangan laba 180.

2.      Keputusan untuk Menurunkan Harga Jual
Selanjutnya mary mempertimbangkan apakah akan mengurangi harga jual menjadi 175. Pad aharga ini, penjualan diperkirakan akan mencapai 50 unit. Pada jumlah ini, pemasok setuju untuk menjual setiap paket kepada Mary seharga 115, bukan 120. Apakah sebaiknya Mary menurunkan harga jual? Tidak, karena analisi CVP menghasilkan angka sebgaia berikut :
Marjin kontribusi dari penurunan harga jual menjadi 175 (175-115)/unit x 50 unit        3000
Marjin kontribusi jika harga tidak diturunkan pada 200 (200-120)/unit x 40 unit     3200
Perubahan marin kontribusi dengan menurunkan harga                                             (200)

3.         Analisis Sensitivitas dan Ketidakpastian
            Analisi sensitivitas adalah teknik “bagaimana jika (what-if) yang digunakan manajer untuk menguji bagaimana akibatnya jika prediksi data awal tidak tercapai atau jika asumsi yang mendasarinya berubah”. Pada konteks analisis CVP, analisis sensitivitas akan menjawab. Berapa laba operasi jika unit yang terjual 5% lebih rendah dibandingkan prediksi awal? Dan berapa laba operasi jika biaya variable/unit meningkat sebesar 10%?
            Aspek lain dari analisis sensitivitas adalah marjin pengaman (margin of safety) yaitu jumlah pendapatan yang dianggarkan (atau actual) yang melebihi pendapatan impas.

Marjin pengaman (dalam nominal) = pendapatan yang dianggarkan - pendapatan impas
Marjian pengaman (dalam unit) = penjualan yang dianggrakan (unit) - penjualan impas (unit)
Persentase marjin pengaman =

2.5     Perencanaan Biaya dan CVP
1.             Struktur Biaya Tetap/Biaya Variabel yang lain
Analisis sensitivitas berdasarkan CVP menyoroti risiko dan pengembalian ketika biaya tetap diubah menjadi biaya variable dalam struktur biaya perusahaan. Analisis CVP dapat membantu manajer mengevaluasi berbagai struktur biaya tetap/biaya variable. Untuk mempertimbangkan pilihan tersebut, perhatikan kembali contoh Do-A;; Software. Mary membayar 2000 untuk sewa tempat danbiaya variable/unit sebesar 120. Misalkan Computer Convention menawarkan tiga alternative sewa kepada Mary :
·                Opsi 1:2000 sewa tetap
·                Opsi 2:800 sewa tetap ditambah 15% dari pendapatan selama pameran
·                Opsi 3: 25% dari pendapatan selama pameran tanpa sewa tetap
2.             Leverage Operasi
Leverage operasi menggambarkan dampak perubahan biaya tetap terhadap laba operasi ketika terjadi perubahan unit yang terjual dan tentunya marjin kontribusi.
Tingkat leverage operasi =  
Table berikut menunjukkan tingkat laba leverage operasi pada penjualan 40 unit untuk 3 opsi sewa
Keterangan
Opsi 1
Opsi 2
Opsi 3
Marjin kontribusi/unit
80
50
30
Marjin kontribusi (baris 1*40 unit)
3200
2000
1200
Laba operasi
1200
1200
1200
Tingkat leverage operasi (baris 2:baris 3

Angka-angka diatas menunjukkan bahwa, apabila penjualan adalah 40 unit, perubahan satu persen penjualan dan marjin kontribusi akan menyebabkan perubahan laba operasi sebesar 2,67% pada opsi 1, namun akan menghasilkan perubahan laba operasi dalam persentase yang sama (1,00) pada opsi 3.

2.6       Dampak Bauran Penjualan terhadap Laba
            Bauran penjualan adalah kuantitas berbagai produk/jasa yang mewakiliunit penjualan total perusahaan. Misalkan Mary bermaksud akan menjual dua jenis prosuk perangkat lunak yang berbeda Do-All dan Superwood, menyusun anggaran seperti berikut:



Keterangan
Do-All
Superwood
Total
Unit terjual
60
40
100
Pendapatan, 200@unit, 100@unit
12000
4000
16000
Biaya variable, 120@unit, 70@unit
7200
2800
10000
Marjin kontribusi
4800
1200
6000
Biaya tetap


4500
Laba operasi


1500

Menghitung titik impas
Pendapatan – biaya variable – biaya tetap = lapa operasi (dianggap 0)
Pendapatan     =
                                                                                +
                               
                                = 200/unit x 3S unit + 100/unit x 2S
                        = 600S + 200S
                        = 800S
Biaya variable =                
                                                                                +
                               
                                = 120/unit x 3S + 70/unit x 2S
                        = 360S + 140S
                        = 500S
Selanjutnya menghitung tiitik impas
Pendapatan – biaya variable – biaya tetap = 0
800S – 500S – 4500 = 0
800S – 500S             = 4500
                   300S = 4500
                         S = 15 unit
Maka
Jumlah unit Do-All pada titik impas, 3S = 3 x 15 = 45 unit
Jumlah unit superwood pada titik impas, 2S = 2 x 15 = 30 unit
Keterangan :
            Secara umum untuk setiap jumla unit terjual, jika bauran penjualan bergeser ke unit yang mempunyai marjin kontribusi yang tinggi, maka laba operasi akan menjadi lebih tinggi. Jika bauran bergeser ke Do-All (misalkan menjadi 70% dari 60%), yang mempunyai marjin kontribusi lebih dari dua kali Superwood maka laba operasi Mary akan meningkat.
2.7     Analisis CVP pada Organisasi Jasa dan Nirlaba
Mari kita pertimbangkan sebuah badan layanan nasional pemerintah di Massachusetts yang mempunyai anggaran (pendapatan) hamper $900.000 untuk 2006. Tujuan badan nirlaba ini adalah membantu para penyandang cacat yang tidak mempunyai pekerjaan. Secara rata-rata badan ini menambah penghasilan setiap orang sebesar $5000/tahun, biaya tetap organisasi, seperti sewa dan gaji bagian administrasi adalah $270.000. tidak ada variable. Manajer organisasi ingin mengetahui berapa banyak anggota masyarakat yang dapat dibantu selam tahun 2006. Kita dapat menggunakan analisis CVP disini dnegan menetapkan laba operasi sebesar $0. Anggaplah Q adalah banyaknya penyandang cacat yang akan dibantu.
Pendapatan – biaya variable – biaya tetap = 0
900.000 – 5000Q – 270.000 = 0
                                          Q = 630.000 : 5000/orang
                                          Q = 126 orang
Misalkan manajer mempertimbangkan bahwa anggaran total untuk tahhun 2007mungkin akan berkurang 15% menjadi 900.000 x (1-0,15) = 765.000
Manajer ingin mengetahui berapa penyandang cacat yang dapat dibantu dnegan anggran yang menurun ini.
765.000 – 5000Q – 270.000 = 0
                                  5000Q = 495.000
                                          Q = 495.000 : 5000/orang
                                          Q = 99 orang

Marjin Kontribusi Versus Marjin Kotor
Marjin kotor = pendapatan – HPP
Marin Kontribusi = pendapatn – semua biaya variable

1.      Sector Perdagangan
Laporan Rugi laba kontribusi yang menekankan marjin kontribusi
Pendapatan                                                                             200
Harga pokok penjualan variable          120
Biaya operasi variable                         43                                (163)
Marjin kontribusi                                                                     37
Biaya operasi tetap                                                                  (19)     
Laba operasi                                                                            18


Laporan Rugi laba kontribusi yang menekankan Marjin Kotor
Pendapatan                                                                             200
Harga pokok penjualan                                                           (120)
Marjin kotor                                                                            80
Biaya operasi (43 + 19)                                                           (62)
Laba operasi                                                                            18

2.      Sector Manufaktur
Laporan Rugi laba kontribusi yang menekankan marjin kontribusi
Pendapatan                                                                             1000
Biaya manufaktur variable                  250
Biaya non manufaktr variable             270                              (520)
Marjin kontribusi                                                                     480
Biaya manufaktur tetap                      160
Biaya non manufaktur tetap               138                              (298)
Laba operasi                                                                            182
               
Laporan Rugi laba kontribusi yang menekankan marjin Kotor
Pendapatan                                                                             1000
Harga pokok penjualan                       (250 + 160)                 (410)
Marjin kotor                                                                            590
Biaya non manufaktr                          (43 + 19)                     (408)
Laba operasi                                                                            1
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa Analisis biaya volume laba (cost-volume-profit analysis) adalah analisis pola-pola prilaku biaya yang mendsari hubungan-hubungan antara biaya,volume, dan laba. Analisi biaya-volume-laba kerap pula disebut analisis impas (break-even analysis) karena signifikansiume mengacu pada sebuah pemicu biaya aktivitas, seperti unit penjualan, yang diasumsikan berkorelasi dengan perubahan-perubahan pendapatan, biaya, dan laba. Analisis biaya-volume-laba merupakan persoalan yang kompleks karena hubungan-hubungan tersebut kerap dipengaruhi oleh faktor-faktor yang seluruhnya atau sebagian diluar kendali manajemen.
Titik impas merupakan tingkat aktivitas dimana suatu organisasi tidak mendapatkan laba dan juga tidak mendapatkan rugi. Titik impas juga dapat didefinisikan sebagai titik dimana total pendapatan sama dengan total biaya atau sebagai titik dimana total marjin kontribusi sama dengan total biaya tetap. Titik impas ini selanjutnya dapat dihitung dengan menggunakan metode persamaan, metode marjin kontribusi, dan metode grafik, baik dalam hitungan unit penjualan maupun penjualan dalam satuan mata uang tertentu yang digunakan dalam transaksi bisnis.
Dalam perencanaan analisis biaya volume laba dapat dimanfaatkan dengan menggunakan 2 cara yaitu, analisis target laba dan analisis sensitivitas.
Dengan mengetahui titik marjin keamanan tersebut maka manajemen dapat merumuskan berbagai strategi, taktik, dan langkah-langkah operasional untuk bertahan agar penjualan tidak mengalami abrasi sampai melebihi angka marjin keamanan. Dalam rangka penerapan fungsi-fungsi manajemen pendekatan analisis hubungan biaya, volume dan laba termasuk perhitungan seperti ini akan memberikan isyarat kepada manajemen mengenai apa yang sedang terjadi dalam pencapaian tujuan atau perolehan laba perusahaan.




No comments:

Post a Comment