1.
Introduction of Management
Pengenalan Manajemen
1.1
Pengertian Organisasi dan Manajemen
Organisasi menurut griffin (2002) adalah sekelompok
orang yang bekerjasama dalam struktur dan koordinasi tertentu dalam mencapai serangkaian
tujuan tertentu.
Mary Parker
Follet mendefinisikan manajamen sebagai : “the art of getting things done with and
through other people”.artinya : “seni
menyelesaikan sesuatu melalui orang lain”.
Kegiatan
mencapai tujuan keorganisasian dilakukan oleh manajer dengan mengatur orang
lain untuk melakukan tugas – tugas apa saja yang dibutuhkan.Yang mencapai
sesuatu adalah manajer (managers) dan yang mengerjakan adalah karyawan
(employees).
1.2
Kenapa manajemen
dikatakan ilmu dan Seni
Alasaannya adalah sebagai berikut :
Alasaannya adalah sebagai berikut :
ILMU : penyelesaian dilakukan dnegan menggunakan
pendekatan rasional,logika objektif dan
cara yang sistematis, serta membutuhkan pengethauan dan kemampuan pengambilan
keputusan.
SENI : dalam pengambilan keputusan menggunakan
gabungan intuisi, pengalaman, insting dan pandangan pribadi, serta membutuhkan
kemampuan konseptual, komunikasi, interpersonal, dan manajemen waktu.
1.3
Manfaat Manajemen
Manajemen
dibutuhkan oleh semua organisasi,karena tanpa manajemen,semua usaha akan sia –
sia dan pencapaian tujuan akan lebih sulit.Ada tiga alasan utama diperlukannya
manajemen :
1) Untuk
mencapai tujuan.
2) Untuk
menjaga keseimbangan di antara tujuan-tujuan yang saling bertentangan.
3) Untuk
mencapai efisiensi dan efektivitas.
1.4
Lingkungan
Manajemen
a.
Lingkungan eksternal
-
Pesaing
-
Perkembangan
teknologi
-
Pertumbuhan
ekonomi
-
Norma dan nilai
social
-
Politik
-
Kondisi fisik
b.
Lingkungan
internal
-
Sumber daya
informasi
-
Sumber daya
keuangan
-
Sumber daya alam
-
Sumber daya
manusia
1.5
tingkatan
Manajemen
terbagi atas tiga tingkatan, yakni :
a.
top managers
b.
middle managers
c.
first-line
managers
employes
2.
HISTORY
OF MANAGEMENT
SEJARAH MANAJEMEN
2.1
Sejarah Ilmu Manajemen
Sesungguhnya manajemen
bukanlah ilmu baru,bukti adanya
manajemen telah lama sejak ribuan tahun yang lalu. Hal ini dibuktikan dari karya agung manusia pada
masanya,diantaranya :
1) Bangunan Firamida di Mesir
2) Benteng Raksasa di Cina
3) Bangunan Ka’bah di Makkah
4) Menara Pisa di Italia
5) Candi Borobudur di Indonesia
2.2
Dua orang pionir
yang memperkenalkan manajemen secara keilmuan.
Manajemen secara keilmuan baru
terumuskan kurang lebih diakhir abad 18 atau awal abad 19 masehi.Tokoh yang
mula – mula memperkenalkan manajemen secara keilmuan adalah Robert Owen (1771-1858) dan Charler Babbage
(1792-1871) .
2.3
Pengelompokan Pemikir
dalam Ilmu Manajemen
1) Kelompok Pertama :
Perspektif Manajemen klasik, yang terdiri
dari :
- Manajemen
Ilmiah : Frederick Taylor, Frank dan Lilian Gilberth.
- Manajemen Administrasi : Henry Fayol,Lyndall Urwick dan Max Weber.
2) Kelompok Kedua :
Perspektif Manajemen Perilaku : Kajian
Hawthorne
3) Kelompok Ketiga :
Perspektif
Manajemen Kuantitatif (Pasca Perang Dunia
II)(Perusahaan Dupont, General Electric, Ford Company).
3.
POWER
AND AUTHORITY
KEKUASAAN DAN
KEWENANGAN
3.1
Pengertian Kekuasaan
Kekuasaan merupakan
kemampuan mempengaruhi orang lain untuk mencapai sesuatu dengan cara yang
diinginkan.
Menurut French dan Raven,ada lima sumber
kekuasaan,yaitu :
·
Kekuasaan coercive power
·
Kekuasaan expert power
·
Kekuasaan legitimate power
·
Kekuasaan referent power
·
Kekuasaan reward power
3.2
Pengertian wewenang
Wewenang (authority) merupakan kekuasaan formal atau
terlegitimasi. Dalam hal ini mempunyai pengertian sebagai dalam sebuah
organisas seseorang ditunjuk/dipilih untuk memimpin suatu lembaga, bagian,
organisasi maka dengan sendirinya telah memiliki kewenangan yang terlegitimasi.
Ada dua pandangan yang
saling berlawanan mengenai sumber wewenang,yaitu teori formal atau sering
disebut pandangan klasik dan teori penerimaan.
Menurut teori pandangan klasik,wewenang berasal
dari tingkatan masyarakat yang sangat tinggi dan kemudian secara hukum
diturunkan dari tingkat ke tingkat.
Menurut teori penerimaan,wewenang seseorang
timbul hanya bila hal itu diterima oleh kelompo atau individu kepada siapa
wewenang tersebut dijalankan.Pandangan ini menyatakan kunci dasar wewenang ada
dalam yang dipengaruhi (influencee) bukan yang mempengaruhi (influencer).
Ada 3 jenis kewenangan
dalam organisasi,yaitu :
1)
Kewenangan Lini (Line
Athority)
2)
Kewenangan Staff (Staff Athority)
3)
Kewenangan Fungsional (Functional Athority)
4.
RESPONSIBILITY AND DELEGATION
TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG
4.1
Pengertian
Tanggung Jawab
Tanggung jawab
merupakan kewajiban untuk melakukan sesuatu yang timbul bila seorang bawahan
menerima wewenang manejer untuk mendelegasikan tugas atau fungsi tertentu. Jika kewenangan merupakan kekuasaan
untuk melakukan sesuatu, maka tanggu jawab justru memberikan arah untuk apa dan
kemana semestinya kekuasaan itu dipergunakan.
4.2
Pelimpahan
Wewenang (Delegation)
Delegasi merupakan proses pengalihan tugas kepada orang lain
yang sah atau terlegitimasi dalam melakukan berbagai aktivitas yang ditujukan
untuk pencapaian tujuan organisasi, atau sering juga disebut pelimpahan wewenang
merupakan proses dimana manajer mengalokasikan wewenang kebawah kepada orang –
orang yang melapor kepadanya.
4.3
Manfaat
Pelimpahan Wewenang
v Memungkinkan sub bagian/bawahan mempelajari sesuatu
yang baru dan memperoleh kesempatan untuk melakukan sesuatu yang baru.
v Mendorong tercapainya keputusan yang lebih baik dalam
berbagai hal.
v Penyelesaian pekerjaan akan dapat dilakukan dengan
lebih cepat karena diberikan kepada orang yang benar dan bertanggung jawab.
4.4
Sentralisasi dan
Desentralisasi dalam pengorganisasian
Sentralisasi merupakan pemusatan kekuasaan dan
wewenangn pada hirarki atas dari suatu organisasi.
Desentralisasi merupakan pembagian porsi dalam hal
pengambilan keputusan dan kebijakan yang menangkut dengan cara bagaimana
organisasi akan dijalankan.
5.
PLANNING
PERENCANAAN
5.1
Pengertian Perencanaan
Perencanaan merupakan memilih tujuan dan
cara terbaik untuk mencapai tujuan tersebut dari beberapa alternatif yang ada. Tanpa
alternatif,perencanaan pun tidak ada. Perencanaan merupakan kumpulan dari
beberapa keputusan.
5.2
Pentingnya Perencanaan
Perencanaan
dan rencana sangat penting,karena :
1)
Tanpa perencanaan dan
rencana berarti tidak ada tujuan yang ingin dicapai.
2)
Tanpa perencanaan dan
rencana tidak ada pedoman pelaksanaan sehingga banyak pemborosan.
3)
Rencana adalah dasar
pengendalian,karena tanpa ada rencana pengendalian tidak dapat dilakukan.
4)
Tanpa perencanaan dan
rencana berarti tidak ada keputusan dan proses manajemen pun tidak ada.
5.3
Tujuan Perencanaan
1. Perencanaan
bertujuan untuk menentukan tujuan,kebijakan-kebijakan,prosedur dan program
serta memberikan pedoman cara-cara pelaksanaan yang efektif dalam mencapai
tujuan.
2. Perencanaan
bertujuan untuk menjadikan tindakan ekonomis,karena semua potensi yang dimiliki
terarah dengan baik kepada tujuan.
3. Perencanaan
adalah satu usaha untuk memperkecil resiko yang dihadapi pada masa yang akan
datang.
4. Perencanaan
menyebabkan kegiatan-kegiatan dilakukan secara teratur dan bertujuan.
5. Perencanaan
memberikan gambaran yang jelas dan lengkap tentang seluruh pekerjaan.
6. Perencanaan
membantu penggunaan suatu alat pengukuran hasil kerja.
7. Perencanaan
menjadi suatu landasan untuk pengadilan.
8. Perencanaan
merupakan usaha untuk menghindari mismanajemen dalam penempatan karyawan.
9. Perencanaan
membantu peningkatan daya guna dan hasil guna organisasi.
6.
ORGANIZATION
PENGORGANISASIAN
6.1
Pengertian Pengorganisasian
Pengorganisasian dapat dikatakan sebagai suatu proses
penciptaan hubungan antara berbagai fungsi,personalia,dan faktor-faktor fisik
agar semua pekerjaan yang dilakukan dapat bermanfaat serta terarah pada suatu
tujuan.
6.2
Tujuan Pengorganisasian
1.
Membagi
pekerjaan yang harus dilakukan ke sejumlah departemen
2.
Membagi
tugas dan tanggung jawab yang berkaitan dengan masing-masing pekerjaan
3.
Mengoordinasikan
berbagai tugas organisasi
4.
Mengelompokkan
sejumlah pekerjaan ke sejumlah unit
5.
Membangun
hubungan diantara individu, kelompok dan departemen.
6.
Menetapkan
sejumlah garis wewenang formal
7.
Mengalokasikan
dan menggunakan secara efektif sumber daya organisasi
6.3
Empat pilar
dalam Pengorganisasian
1.
Division of work
2.
Departmentalization
3.
Hierarchy
4. Coordination
6.4
Faktor-faktor yang
mempengaruhi struktur organisasi
a. Strategi organisasi
b. Skala organisasi
c. Teknologi
d. Lingkungan
Contoh bagan
organisasi
7.
HUMAN
RESOURCES
SUMBER
DAYA MANUSIA
7.1
Pengertian Sumber Daya
Manusia
Manajemen Sumber Daya
Manusia adalah proses serta upaya untuk merekrut, mengembangkan, memotivasi
serta mengevaluasi keseluruhan sumber daya manusia yang diperlukan perusahaan
dalam pencapaian tujuan perusahaan.
Contoh departemen SDM dalam
struktur organisasi
7.2
Macam – Macam Sumber
Daya Manusia
Manusia memiliki akal, budi dan pikiran
yang tidak dimiliki oleh tumbuhan maupun hewan. Meskipun paling tinggi
derajatnya, namun dalam ekosistem, manusia juga berinteraksi dengan
lingkungannya, mempengaruhi dan dipengaruhi lingkungannya sehingga termasuk
dalam salah satu faktor saling ketergantungan.
Sumber daya manusia dibagi menjadi dua, yaitu :
Sumber daya manusia dibagi menjadi dua, yaitu :
A.
Manusia sebagai sumber
daya fisik
Dengan energi yang tersimpan dalam
ototnya, manusia dapat bekerja dalam berbagai bidang, antara lain :
Bidang perindustrian, transportasi, perkebunan, perikanan, perhutanan, dan peternakan.
Bidang perindustrian, transportasi, perkebunan, perikanan, perhutanan, dan peternakan.
B.
Manusia sebagai sumber
daya mental
Kemampuan
berpikir manusia merupakan suatu sumber daya alam yang sangat penting, karena
berfikir merupakan landasan utama bagi kebudayaan.
Manusia sebagai makhluk hidup berbudaya, mampu mengolah sumber daya alam untuk kepentingan hidupnya dan mampu mengubah keadaan sumber daya alam berkat kemajuan ilmu dan teknologinya.
Manusia sebagai makhluk hidup berbudaya, mampu mengolah sumber daya alam untuk kepentingan hidupnya dan mampu mengubah keadaan sumber daya alam berkat kemajuan ilmu dan teknologinya.
7.3
Proses Manajemen
SDM
o Human Resource Planning
o Personnel Procurement
o Personnel Development
o Personnel Maintenance
o Personnel Utilization
8.
DIRECTING
PENGARAHAN
8.1
Pengertian Pengarahan
Pengarahan merupakan proses
pembimbingan, pemberian petunjuk dan instruksi kepada bawahan agar mereka
bekerja sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
8.2
Tujuan pengarahan





8.3
Peran Komunikasi dalam
Pengarahan
1)
Sistem komunikasi
vertikal
Sistem
komunikasi vertikal berlasung dari atas maupun dari bawah.
2)
Sistem komunikasi
horizontal
Komunikasi
ini terjalin antar department, unit, dan bagian dalam suatu hierarki
organisasi.
3)
Sistem komunikasi
diagonal
Komunikasi ini
sebenarnya merupakan jalur kominikasi yang sangat langka . Akan tetapi dalam
kondisi tertentu menjadi amat penting, khususnya apabila para bawahan tidak
bisa berkomunikasi secara efektif melui media lainnya.
9.
COORDINATION
OF MANAGEMENT
MANAJEMEN KOORDINASI
9.1
Pengertian Koordinasi
Handoko mendefinisikan
koordinasi (coordination) sebagai proses pengintegrasian tujuan-tujuan dan
kegiatan-kegiatan pada satuan-satuan yang terpisah (departemen atau
bidang-bidang fungsional) suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi
secara efisien.
9.2
Masalah
dalam Koordinasi
Menurut Paul R.
Lawrence dan Jay W. Lorch, ada 4 perbedaan dalam sikap dan cara kerja diantara
bermacam-macam individu dandepartemen dalam organisasi, yakni sebagai berikut :
1. Perbedaan dalam orientasi terhadap tujuan
tertentu.
2. Perbedaan dalam orientasi waktu.
3. Perbedaan dalam orientasi antar-pribadi.
4. Perbedaan dalam formalitas struktur.
9.3
Rentang
Manajemen atau Rentang Kendali
Merupakan kemampuan manajer untuk
melakukan koordinasi secara efektif yang sebagian besar tergantung jumlah
bawahan yang melapor kepadanya.
10.
DECISION MAKING
PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
10.1
Pengertian
Pengambilan Keputusan
Pengambilan
keputusan adalah serangkaian keputusan yang dilakukan oleh seseorang dalam
usaha memecahkan permasalahan yang sedang dihadapi kemudian menetapkan berbagai
alternative yang dianggap paling rasional dan sesuai dengan lingkungan
organisasi.
Menurut Mary Follet,Keputusan adalah suatu atau sebagai hukum situasi.Apabila
semua fakta dari situasi itu dapat diperolehnya dan semua yang terlibat,baik
pengawas maupun pelaksana mau mentaati hukumnya atau ketentuannya,maka tidak
sama dengan mentaati perintah.Wewenang tinggal dijalankan,tetapi itu merupakan
wewenang dari hukum situasi.
10.2
Fungsi
dan Tujuan Pengambilan Keputusan
1)
Fungsi Pengambilan
Keputusan
individual
atau kelompok baik secara institusional ataupun organisasional, sifatnya
futuristik.
2)
Tujuan
Pengambilan Keputusan
Tujuan
yang bersifat tunggal (hanya satu masalah dan tidak berkaitan dengan masalah
lain). Tujuan yang bersifat ganda (masalah saling berkaitan, dapat bersifat
kontradiktif ataupun tidak kontradiktif).
10.3
Model Pengambilan
Keputusan
Model
adalah percontohan yang mengandung unsur yang bersifat penyederhanaan untuk
dapat ditiru,Model terbagi atas
:
a) Model Kuantitatif;
b) Model Kualitatif;
c) Model tersebut
masih terbagi lagi dalam:
d) Model
Probabilitas;
e) Konsep Nilai
harapan;
f) Model Matriks;
g) Model Pohon
Keputusan (Decision tree Model);
h) Model Kurva
Indiferen (kurva tak acuh);
i)
Model Simulasi Komputer;(model matematika,
simulasi, permainan operasional, model verbal, model fisik).
Proses Pengambilan Keputusan
11.
CONTROLING
PENGAWASAN
11.1
Pengertian Pengawasan
Pengawasan
merupakan proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan
pengambilan tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang diharapkan
sesuai dengan kinerja yang telah ditetapkan tersebut.
Beberapa
istilah asing mengenai pengawasan, yakni :
a.
Controlling
b.
Evaluating
c.
Appraising
d.
Correcting
11.2
Tujuan dari Fungsi pengawasan
Ø
Adaptasi lingkungan
Ø
Meminimalkan kegagalan
Ø
Meminimumkan biaya
Ø
Mengantisipasi kompleksitas
dari organisasi
11.3
Tahap Proses Pengawasan
1. Tahap
Penetapan Standar.
2. Tahap
Penentuan Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan.
3. Tahap
Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan.
4. Tahap
Pembandingan Pelaksanaan dengan Standar dan Analisa Penyimpangan.
5. Tahap
Pengambilan Tindakan Koreksi.
11.4
Pentingnya Pengawasan
Alasan
pentingnya pengawasan,antara lain :
§
Perubahan lingkungan organisasi
§
Peningkatan kompleksitas organisasi
§
Meminimalisasikan tingginya
kesalahan-kesalahan
§
Kebutuhan manager untuk mendelegasikan wewenang
§
Komunikasi
§
Menilai informasi dan mengambil
tindakan koreksi
Proses pengawasan
Tujuan Tercapai
|
TIDAK
|
YA
|
Pengambilan Tindakan Koreksi dan melakukan evaluasi ulang atas
standar yang telah ditetapkan.
|
12.
LEADERSHIP
KEPEMIMPINAN
12.1
Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah proses memengaruhi
atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai
tujuan organisasi. Cara alamiah mempelajari kepemimpinan adalah “melakukanya dalam
kerja” dengan praktik seperti pemagangan pada seorang seniman ahli, pengrajin,
atau praktisi. Dalam hubungan ini sang ahli diharapkan sebagai bagian dari
perannya memberikan pengajaran/instruksi.
12.2
Keterlibatan 4
aspek dalam kepemimpinan
o Pengikut (followers)
o Perbedaan kekuasaan (distribution of powers) antara pemimpin dan pengikut
o Penggunaan kekuasaan untuk mempengaruhi (power of influence)
o Nilai yang dibangun (leadership value)
12.3 Teori Kepemimpinan
Di antara berbagai teori mengenai
lahirnya pemimpin, paling tidak, ada tiga di antaranya yang menonjol yaitu
sebagai berikut :
1.
Teori
Genetic
Inti dari teori ini
tersimpul dalam mengadakan “leaders are born and not made“. bahwa penganut
teori ini mengatakan bahwa seorang pemimpin akan karena ia telah dilahirkan
dengan bakat pemimpin.
2.
Teori sosial
Jika teori genetis
mengatakan bahwa “leaders are born and not made”, make penganut-penganut sosial
mengatakan sebaliknya yaitu : “Leaders are made and not born“.Penganut-penganut
teori ini berpendapat bahwa setiap orang akan dapat menjadi pemimpin apabila
diberi pendidikan dan kesempatan untuk itu.
3.
Teori ekologis
Penganut-ponganut teori
ini berpendapat bahwa seseorang hanya dapat menjadi pemimpin yang baik apabila
pada waktu lahirnya telah memiliki bakat-bakat kepemimpinan, bakat mana
kemudian dikembangkan melalui pendidikan yang teratur dan pangalaman-pengalaman
yang memungkinkannya untuk mengembangkan lebih lanjut bakat-bakat yang memang
telah dimilikinya itu.
12.3
Tipe Kepemimpinan
1)
Tipe Kepemimpinan
Kharismatis
Tipe kepemimpinan
karismatis memiliki kekuatan energi, daya tarik dan pembawaan yang luar biasa
untuk mempengaruhi orang lain, sehingga ia mempunyai pengikut yang sangat besar
jumlahnya dan pengawal-pengawal yang bisa dipercaya.
2)
Tipe Kepemimpinan Paternalistis/Maternalistik
Kepemimpinan
paternalistik lebih diidentikkan dengan kepemimpinan yang kebapakan.
3)
Tipe Kepemimpinan
Militeristik
Tipe kepemimpinan
militeristik ini sangat mirip dengan tipe kepemimpinan otoriter.
4)
Tipe Kepemimpinan
Otokratis
5)
Tipe Kepemimpinan
Laissez Faire
6)
Tipe Kepemimpinan
Populistis
7)
Tipe Kepemimpinan
Administratif/Eksekutif
8)
Tipe Kepemimpinan
Demokratis
No comments:
Post a Comment