Sunday, July 19, 2020

Merid Journey : Tau-tau positif

Awal-awal pernikahan, kami diharuskan harus menjalani LDM (Long Distance Marriage). Huhu sama sekali tak sedap. Tapi, mau gimana lagi. Harus dijalani sebab keadaan yang mendesak hal tersebut terjadi. Seyogyanya jarak Duri-Pekanbaru tidaklah terlalu jauh. Namun, mengingat jatah libur beliau hanya 1 hari sahaja, memaksa kami bersua hanya 1* dalam rentang 2 minggu. Huhuhu

Nah, sejujurnya kami belum mencanangkan program hamil di awal pernikahan. Tambah lagi kondisi LDM seperti ini. Maka harus ikhlas dan sabar jika agak lambat Allah titipkan kepercayaan. Meski demikian, kami tetap ikhtiar. 

Nah, sebulan pernikahan, entah kenapa aku kerapkali merasa kembung dan perut tegang. Kukira masuk angin. Cuman agak terheran-heran, kenapa hal ini bisa terjadi? Apakah karena AC? Padahal sebelumnya eh dulunya baik-baik sahaja jika kebetulan suatu ruangan ber-AC. Maka, hampir tiap malam kuoleskan fresh care diperutku untuk mengurangi kembung dan perut tegang tersebut. Namun nihil. Masih sama bray. 

Selanjutnya, keadaan lain jua datang. Entah kenapa sepulang kerja badan merasa 2x lebih lelah ketimbang sebelum menikah. Padahal jarak rumah lama dan rumah mertua ke tempat kerja hampir sama. Sama-sama jauh. Tapi dulu tak sepenat itu. Bahkan dulunya masih sanggup masak ba'da maghrb. Masih no feeling gitu. Alhasil, tiap suami ingin VC pada malam harinya, aku minta izin untuk tidur duluan. Otomatis percakapan kami tak berlangsung lama sebab saya selalu menguap. *_*

Nah, pernikahan terjadi bulan September, pada bulan berikutnya mulai berharap positif sebab haid telat 4 hari. Hihi dasar aku. Namun, semua harapan sirna dikala Jumat 4 Oktober 2019, mengalirlah darah segar. Hiks. Aku haid rupanya. Pupus sudah. Belum rezeki.

Nah, kuputuskan untuk menjalani hari seperti biasa sahaja. Bekerja dipagi hari dan pulang sorenya. Jarak tempat kerja dan rumah mertua memakan waktu sekitar 45 menit. Lumayan jauh dan melelahkan. Namun, kata paksu kita harus ikhlas dalam bekerja. 

Pada bulan Oktober 2019, aku telat sekitar 10 hari. Oh ya, aku tipe yang tanggal haidnya insyaAllah gak meleset. Palingan hanya bergeser 1-2 hari sahaja. Makanya, saat sudah telat 10 hari kuberanikan untuk menjalani test pack. Diam-diam kubeli alat uji kehamilan tersebut. Saat kutes, masyaAllah alhamdulillah 2 garis. Namun, aku belum puas dikala mencobakan pada 1 alat. Beberapa hari kemudian, kubeli 2 alat dari merk yang berbeda. Alhamdulillah hasilnya masih sama.

Apakah hal ini kusampaikan ke suami? Nope. Aku ingin hasil yang akurat. Artinya, aku ingin memeriksakan diri ke dokter obgyn terlebih dahulu sebelum memberitahukan ke beliau. Oh ya, pada bulan Oktober tersebut suami masih kerja di Duri dengan jadwal kepulangan ke Pekanbaru sekali dalam 2 minggu. 

Pada awal November Alhamdulillah sudah pindah ke Pekanbaru. Beliau tidak menyadari perubahan diriku. Hanya mamak mertua yang merasa bahwa aku hamil. Suatu pagi, aku dikejutkan dengan pertanyaan mamak, "Jangan-jangan kamu hamil gak, nak?"

Nah, saat itu langsung kusampaikan hasil test pack dan menunjukkannya kepada mereka. 

"Abang dah tau kak?"

MasyaAllah mereka begitu antusias mendengar berita tersebut. Dikarenakan suami sudah di Pekanbaru, maka selepas shalat isya aku tunjukkan hasil test pack ke beliau.

Tau gimana ekspresinya?

Bengong. No expression.

Akhirnya kujelaskan bahwa alhamdulillah positif. MasyaAlah tabarakallah. Betapa sumringahnya wajah beliau kala itu.

1 comment:

  1. 888sport launches new brand in India - JTM Hub
    Online sports betting operator 888sport is set to launch 여주 출장샵 a brand-new 충청남도 출장마사지 brand 광주광역 출장마사지 in India for the first time 군산 출장마사지 in four years. 의왕 출장안마

    ReplyDelete