Thursday, August 2, 2018

Rindu itu berat?


Fenomena Dilan beberapa bulan lalu sempat viral. Quote favorit dari film yang digandrungi remaja ini adalah 

"Jangan rindu. Berat. Kau takkan kuat. Cukup aku saja."

Waaw. perepmpuan mana yang tidak akan meleleh ketika kalimat ini diucapkan oleh seorang pria yang mungkin dikaguminya. Istilah trennya BAPER. Ah, mungkin situasi seperti ini sudah sangat lazim terjadi pada masa sekarang. Mungkin saya pun termasuk salah stau korban. Mungkin

Namun, benarkan rindu itu berat? 

Saya rasa rindu tidak seberat perkiraan orang-orang. Atau mungkin, saya saja yang belum merasakan rindu yang menyesakkan. Bisa jadi. Atau mungkin rindu setiap orang berbeda-beda sehingga bisa digambarkan betapa berat rindu tersebut. Entahlah.

Namun, bagi saya bukan rindu yang berat. Melainkan melawan rasa malas. Well, maybe that's just my opinion. 

"Kakak baper karena lagi ngerjain tugas akhir nih"

Mungkin. Tapi bukan itu yang melandasi pemikiran tersebut. Ada berbagai aspek yang menjadi awal mula lahirnya pernyataan tersebut. Mungkin, selama ini kita memiliki berbagai macam rencana, namun realisasinya entah kapan. Penyebabnya? Mungkin saja M A L A S. Atau, kurang bisanya memanajemen waktu sehingga semua keteteran. Benarkan? Well, that's just my experience.

Mungkin, kita memiliki impian jumpa Rasulullah SAW, namun selalu merasa berat melaksanakan sunnah-sunnahnya. Penyebabnya. Bisa jadi M A L A S. Atau terkendala waktu dan hal lain. Maybe.

Begitu pula menjadi seorang yang istiqomah. Itu berat katanya. Berat kenapa? Terkadang ada suatu waktu iman kita begitu turun hingga malas untuk mengerjakan berbagai amalanpun muncul ke permukaan. Akibatnya istiqomah sulit diraih. 

Bagi saya, malas itu wajar, Namun jangan sampai malas yang menarik kita pada kebiasaan buruk tersebut.




No comments:

Post a Comment