Friday, August 3, 2018

WORDLCOM


WORLDCOM

1.      Profil Perusahaan
WorldCom merupakan perusahaan penyedia layanan telepon jarak jauh yang didirikan oleh Bernard Ebbers di tahun 1983. Tahun 1989 WorldCom terdaftar dalam bursa efek di Amerika dengan Bernard Ebbers sebagai CEO. WorldCom merupakan perusahaan telekomunikasi yang menyediakan berbagai macamproduk di seluruh dunia seperti data, Internet, komunikasi telepon, layanan teleconfrencemelalui video, sampai penjualan kartu telepon prabayar untuk sambungan internasional.Perusahaan dengan kode saham Wcom di bursa Nasdaq ini memiliki 73.000 pegawai yangtersebar di seluruh dunia. Sebanyak 8.300 di antaranya adalah pegawai yang tinggal diEropa, Timur Tengah, dan Afrika.
WorldCom berkembang pesat pada tahun1990-an sehingga menjadi salah satu perusahaan terbesar dalam industri telekomunikasi dengan mengakuisisi beberapa perusahaan. Perubahan pada peraturan industri merupakan katalis yang utama untuk pertumbuhan WorldCom. UUTelekomunikasi pada tahun 1996 memungkinkan penyedia layanan telepon jarak jauh untuk masuk ke pasar layanan telepon lokal dan jasa telekomunikasi lainnya,seperti layanan Internet.Seperti banyak pemain di industri telekomunikasi,WorldCom beralih akuisisi untuk memperluas pasar tersebut.
Pendapatan WorldCom tumbuh dengan cepat sejak memulai akuisisi ini. Antara kuartal pertama tahun 1994 dan kuartal ketiga tahun 1999.Dari tahun ketahun pertumbuhan pendapatan WorldCom lebih dari 50 persendalam 16 quarter dari total 23 quarter, sedangkan tingkat pertumbuhan kurang dari 20 persen dari 4 quartal. Harga saham  WorldCom mengalami pertumbuhan pesat, dari $8,17 pada awal Januari 1994 sampai $ 47,91 pada akhir September 1999 (disesuaikan stock split). Kinerja saham perusahaan telah melebihi para pesaingterbesar industri sejenis seperti AT&T dan Sprint.
Perusahaan yang bergabung atau dibeli oleh WorldCom adalah Advanced Communications Corp pada tahun 1992, Metromedia Communication Corp pada tahun 1993, Resurgens Communications Group pada tahun 1993, IDB Communications Group, Inc pada tahun 1994, Williams Technology Group, Inc pada tahun 1995, dan MFS Communications Company pada tahun 1996.
Akuisisi MFS termasuk UUNET Technologies, Inc, yang telah diakuisisi oleh MFS lama sebelum merger dengan WorldCom.Pada februari 1998, WorldCom melakukan pembelian online CompuServe yang merupakan pelopor dari perusahaan induk Blok H & R nya.WorldCom kemudian mempertahankan Compuserve. Divisi Layanan Jaringan, menjual layanan online untuk America Online dan menerima pembagian jaringan AOL & ANS. Pada tanggal 10 November 1997, WorldCom dan MCI Communications mengumumkan merger senilai $37 milyar untuk membentuk MCI WorldCom, sehingga hal ini menjadi merger terbesar dalam sejarah Amerika Serikat.
Pada Juni 1999 dengan saham WorldCom diperdagangkan pada $64, ia menjadi miliuner dan WorldCom menjadi favorit ekonomi baru. WorldCom sebagai salah satu perusahaan terbesar yang menangani lalulintas data Internet di seluruh dunia. Tahun 2001, pendapatnya meningkat hingga $392 milyar hingga akhirnya menempatkan WorldCom pada posisi ke 42 dari 500 perusahan lainnya menurut versi majah Fortune. Pencapaian ini merupakan keberhasilan terbaik yang diraih WorldCom. Hal inilah yang mendasari kepercayaan publik terhadap saham WolrdCom.
2.        Tantangan Saat Akuisisi
Pada tahun 1998 Amerika mengalami resesi ekonomi sehingga permintaan terhadap infrastruktur internet berkurang drastis. Hal ini berimbas pada pendapatan WorldCom yang menurun drastis sehingga pendapatan ini jauh dari yang diharapkan. Padahal untuk biaya akuisisi dan untuk membiayai investasi infrastruktur Worldcom menggunakan sumber pendanaan dari luar atau utang. Selain itu, merger dan akuisisi yang signifikan juga menghadirkan tantangan manjerial yang signifikan, setidaknya dalam dua area.

Pertama, manajemen harus menghadapi tantangan untuk mengintegrasikan organisasi yang lama dan yang baru menjadi sebuah kesatuan bisnis yang berfungsi dengan lancar. Hal ini merupakan proses yang menyita waktu serta melibatkan perencanaan yang matang dan perhatian yang bayak dari manajerial senior agar proses akuisisi itu dapat meningkatkan nilai perusahaan bagi para pemegang saham dan para pemegang kepentingan lainnya. Proses akuisisi yang terjadi selang beberapa tahun dan diantaranya merupakan perusahaan besar membuat manajemen WorldCom menghadapi sebuah tantangan yang sangat besar.
Kedua, persyaratan untuk memperhitungkan aspek-aspek keuangan dari akuisisi. Integrasi keuangan yang lengkap dari perusahaan yang diakuisisi harus diselesaikan, termasuk laporan aset, utang, goodwill, dan sejumlah faktor penting lainnya yang berhubungan dengan keuangan. Semua ini harus diselesaikan melalui penerapan praktik-praktik akuntansi yang diterima umum (generally accepted accounting practices-GAAP).
Proses akuisisi yang demikian tidak terselesaikan dengan baik oleh WorldCom. Manajemen sebagai pihak yang berperan menjalankan perusahaan mengalami kesulitan ketika melakukan proses integrasi saat akusisi terjadi. Upaya WorldCom untuk mengintegrasikan MCI menjadi bukti bahwa beberapa area tidak ditangani dengan baik oleh para manajer senior. Ebbers tampaknya merupakan eksekutif yang tidak terlalu peduli yang “kurang memberikan perhatian pada rincian operasi”. Sebagai contoh pelayanan pelanggan yang memburuk. Sebuah layanan pelanggan tidak dihapuskan dengan baik, dan ketika pelanggan menghubungi layanan pelanggan, ia diberitahu bahwa ia bukanlah pelanggan. Akhirnya, perwakilan WorldCom memberitahukan kepadanya bahwa bila ia adalah pelanggan, ia menelpon kantor yang salah karena kantor yang ia hubungi itu hanya menangani akun-akun MCI. Pelanggan yang malang itu terjerat dalam “masalah yang muncul akibat akuisisi-akuisisi WorldCom. 
Meskipun perusahaan sangat berbakat dalam membeli pesaing-pesaingnya, WorldCom tidak siap untuk menggabungkannya. Lusinan sistem komputer yang saling bertentangan tetap ada, sistem-sistem lokal bersifat repetitif dan gagal bekerja bersama dengan baik, dan sistem penagihan tidak terkoordinasi. Integrasi yang buruk terhadap perusahaan-perusahaan yang diakuisisi juga menyebabkan banyak masalah organisasional, diantaranya:
1.    Manajer-manajer senior kurang mampu mengembangkan pola pikir yang kooperatif diantara berbagai unit WorldCom.
2.    Pertentangan antarunit dibiarkan terjadi sehingga melemahkan pengembanganjaringan pengiriman layanan terpadu.
3.    WorldCom menutup tiga pusat layanan teknis MCI yang penting yang memberikan kontribusi terhadap pemeliharaan jaringan dan membuka dua belas pusat layanan lain yang berbeda yang dalam kata-kata seorang insinyur, bersifat duplikatif dan tidak efisien.
4.    Perusahaan provider telekomunikasi lokal yang kompetitif (competitive local exchange carriers- clercs) adalah mimpi buruk manajerial yang lain. WorldCom mengakuisisi clercs dalam jumlah besar untuk menyediakan layanan lokal. Menurut seorang petingginya “Model WorldCom terdiri dari begitu banyak clercs yang sia-sia, semua kapasitasnya mahal dan benar-benar tidak dimanfaatkan secara maksimal. Semua ini berlebihan sampai harus membayar mahal untuk mendapatkannya.
3.        Skandal WorldCom
Pada awal tahun 2000 perusahaan komunikasi tersebut sudah mulai mengalami kemerosotan yang disebabkan oleh pendapatan mengalami penurunan dan utang semakin banyak. Nilai saham juga terus mengalami penurunan. Nilai pasar saham perusahaan Worldcom turun dari sekitar 150 milyar dollar (januari 2000) menjadi hanya sekitar $150 juta (1 juli 2002). Melihat kondisi tersebut Bernard Ebbers sebagai CEO, Scott Sullivan sebagai CFO dan David Myers sebagai auditor senior memutuskan mengambil langkah keluar dengan cara mengubah laporan keuangan. Pihak manajemen berusaha melakukan praktek-praktek akuntansi untuk menghindari berita buruk tersebut.
Ada dua cara yang mereka tempuh. Pertama, perusahaan membukukan ‘line cost‘ sebagai pemasukan, padahal pada kenyataannya merupakan pengeluaran. Biaya jaringan yang telah dibayarkan pihak WorldCom kepada pihak ketiga dipertanggungjawabkan dengan tidak benar. Dimana biaya jaringan yang seharusnya dibebankan dalam laporan laba rugi, oleh perusahaan dibebankan ke rekening modal. Kedua, perusahaan meningkatkan pendapatan dengan entri akun palsu yang ditulis sebagai “akun pendapatan perusahaan yang tidak teralokasi”. Dana cadangan untuk beberapa biaya operasional dinaikkan oleh perusahaan. Dengan praktik ini, WorldCom berhasil memanipulasi keuntungannya sebesar $ 2 M. Dengan memindahkan akun beban kepada akun modal, Worldcom mampu menaikkan pendapatan atau laba. Worldcom mampu menaikan laba karena akun beban dicatat lebih rendah, sedangkan akun aset dicatat lebih tinggi karena beban kapitalisasi disajikan sebagai beban investasi.
WorldCom menggunakan interpretasi liberal terhadap aturan akuntansi ketika mempersiapkan laporan keuangan. Dalam upaya membuat labanya terlihat meningkat, dalam satu kuartal WorldCom mengurangi jutaan dolar dalam nilai aset yang diakuisisinya, sementara pada waktu yang bersamaan, membebankan biaya-biaya perusahaan yang diperkirakan terjadi di masa depan terhadap laba. Hasilnya adalah kerugian yang lebih besar dalam kuartal saat ini namun lebih kecil pada kuartal-kuartal yang akan datang, sehingga gambaran labanya terlihat meningkat. Akuisisi MCI memberikan WorldCom peluang akuntansi lainnya. Sambil mengurangi nilai buku beberapa aset MCI sejumlah beberapa juta dolar, perusahaan meningkatkan nilai goodwil, yaitu aset yang tidak berwujud, seperti nama merek sebesar jumlah yang sama. Hal ini memungkinkan WorldCom setiap tahunnya untuk membebankan biaya yang lebih kecil terhadap labanya dengan menyebarkan beban-beban yang besar ini dalam beberapa tahun. Hasil bersihnya adalah kemampuan WorldCom untuk memangkas beban-beban tahunan, mengakui seluruh pendapatan MCI dan meningkatkan laba dari akuisisi.
Para manajer WorldCom juga mengubah asumsi mereka mengenai piutang dagang,
jumlah utang nasabah terhaddap perusahaan. Untuk jangka waktu yang cukup panjang, manajemen nmemilih untuk mengacuhkan daftar para nasabah yang belum membayar dan kemungkinan tidak akan membayar tagihan dari departemen kredit. Pada area ini, asumsi manajerial memainkan dua peran penting dalam akuisisi piutang. Peran pertama, asumsi tersebut berkontribusi terhadap jumlah dana yang dicadangkan untuk menutupi piutang yang tak tertagih. Semakin rendah asumsi tagihan yang tidak dapat dikumpulkan perusahaan, maka semakin kecil pula cadangan dana yang disyaratkan. Hasilnya adalah laba yang lebih tinggi. Peran kedua, jika sebuah perusahaan menjual piutang kepada pihak ketiga, hal yang
dilakukan WorldCom, maka asumsi tersebut berkontribusi terhadap jumlah piutang yang tersedia untuk dijual.
Penipuan laporan keuangan yang dilakukan oleh WorldCom Inc melibatkan seorang auditor ternama yaitu Arthur Andersen LLC. Akibat adanya pengungkapan skandal tersebut, saham WorldCom langsung ambruk seketika yang menyebabkan sejumlah perusahaan sekuritas dan Komisi Bursa Efek menimpakan tuduhan penipuan terhadap WorldCom. Kehancuran WorldCom sebenarnya juga karena kerapuhan kondisi finansialnya yang buruk serta keserakahan para manajemen puncak perusahaan. Untuk menutupi defisit kasnya, manajemen WorldCom memanipulasi laporan keuangan, sehingga kinerjanya jadi kelihatan baik.
Di samping itu, penyebab yang sangat tampak terhadap kasus WorldCom itu sendiri adalah adanya sifat keserakahan pada Bernard J. Ebbers (CEO WorldCom). Hal itu terlihat ketika meminjam uang perusahaan untuk memborong saham WorldCom (yang diyakininya akan terus naik) tetapi dalam kenyataanya digunakan untuk kepentingan pribadinya sendiri sehingga Bernard J. Ebbers tidak bisa mengembalikan pinjaman tersebut. Keserekahan sang CEO semakin didukung oleh sistem insentif kompensasi yang keterlaluan. Insentif yang dimaksud adalah sistem stock option yang mengizinkan eksekutif membeli saham dari perusahan yang mereka kelola. Sementara Scott D. Sullivan, CFO WorldCom, dengan sengaja telah memasukkan US$ 3,85 miliar (dari total biaya sewa jaringan yang pada 2001 saja mencapai US$ 8,12 miliar) ke pos yang tak seharusnya. Akibatnya, Investor publik dan kreditor telanjur kehilangan dana besar, sekaligus makin memupuskan kepercayaan publik.
4.        Pihak yang Terlibat
*        Bernard Ebbers (CEO)
Bernard Ebbers adalah sosok lelaki yang disukai orang banyak. Dia adalah seorang eksekutif senior yang bersemangat dan menyenangkan. Semangatnya itu ditunjukkan dalam optimismenya untuk mengembangkan WorldCom walaupun krisis yang melanda cukup besar. Awalnya, pada tahun 1983 persisnya di kedai kopi di Hattiesburg, Mississipi, Tn. Ebbers pertama kali membantu membuat konsep bisnis yang kelak akan menjadi WorldCom. Namun siapa sangka, hasrat Bernie Ebbers untuk kreasi perusahaannya membebaninya sampai pada masalah saham biasa. Melalui opsi saham yang murah hati dan pembelian Ebbers, kepemilikan WorldCom terus berkembang. Namun pada saat nilai saham WorldCom turun dan Bernie menghaddapi margin call (permintaan untuk memberikan lebih banyak jaminan atas pinjaman yang beredar) pada beberapa pembelinya, ia menghadapi dilema yang sulit karena aset pribadinya tidak cukup untuk memenuhi margin call tersebut. Sehingga untuk memenuhi margin call tersebut ia mengajukan pinjaman kepada perusahaan. Pinjaman Ebbers ini sangat mencengangkan karena merupakan pinjaman yang terbesar dalam sejarah yang pernah dipinjamkan oleh perusahaan terbuka kepada pejabatnya.
*        Cynthia Cooper (Auditor Internal)
Cynthia Cooper adalah seoarang penduduk asli Clinton, Mississipi, di mana kantor pusat WorldCom berada. Cynthia Cooper pada saat itu menjabat sebagai Vice President dalam divisi Internal Audit WorldCom. Cooper bersama beberapa rekannya membentuk sebuah tim kecil untuk melakukan investigasi. Mereka harus mengaudit keuangan pada malam hari secara sembunyi-sembunyi supaya tidak diketahui atasan untuk mencari kebenaran. Ternyata perjuangan mereka ini tidaklah sia-sia. Pada bulan Mei mereka berhasil menemukan sebuah penyimpangan pada laporan keuangan perusahaan. Atas hasil temuan mereka itu, Cooper berusaha untuk menayakan hal itu kepada kantor akuntan publik perusahaan, Arthure Andersen. Mereka menolaknya, maka Nn. Cooper lalu memutuskan menghubungi kepala komite audit mengenai penemuan tersebut. Tindakan ini menempatkan Cooper dalam konflik langsung dengan bosnya Sullivan yang akhirnya mengalah. Namun, keesokan harinya Sullivan memperingati Cooper untuk menjauh dari persoalan itu. Tetapi karena keteguhan hantinya, dan didorong oleh fakta bahwa reputasi Andersen telah ternoda oleh kasus Enron dan bahwa SEC sedang menginvestigasi WorldCom, Cooper memeutuskan untuk melanjutkan penyelidikanya. Karena itu, pada tanggal 20 Juni diselenggarakan rapat komite audit dewan direksi untuk mendengarkan Cooper dan Sullivan. Pada pertemuan itu sang CFO berusaha menjelaskan strategi akuntasi yang dilakukannya dan berusaha mendapat dukungan dari para dewan, namun gagal. Pada tanggal 24 Juni, komite audit meminta Sullivan dan Myers untuk mengundurkan diri sebelum rapat dewan direksi hari berikutnya jika tidak ingin diberhentikan. Jadi karena keberania untuk membongkar kasus ini maka pada tanggal 21 Desember 2002, Cynthia Cooper dinobatkan menjadi salah satu dari tiga “Person of The Year” oleh majalah Time.
*        Scott D. Sullivan (CFO)
Scott D. Sullivan adalah Chief Financial Officer (Kepala Keuangan) di WorldCom. Scott adalah orang yang secara diam-diam memindahkan $400 juta sebagai akun cadangan yang dipersiapkan sebagai suatu hedge (lindung nilai) terhadap kerugian pendapatan yang telah diantisipasi. Sullivan tidak pernah mengkonsultasikan penyajian beban kepada Arthur Enderson. Karena itu, pada tanggal 20 Juni diselenggarakan rapat komite audit dewan direksi untuk mendengarkan Cooper dan Sullivan. Pada pertemuan itu sang CFO berusaha menjelaskan strategi akuntasi yang dilakukan dia dan berusaha mendapat dukungan dari para dewan, namun gagal. Sehingga, pada tanggal 24 Juni, komite audit meminta Sullivan dan Myers untuk mengundurkan diri sebelum rapat dewan direksi hari berikutnya jika tidak ingin diberhentikan. Sullivan enggan mengundurkan diri, sehingga dipecat.
*        David Myers (Controller)
David Myers adalah seorang petinggi di KAP Arthur Enderson. Selain itu, dia juga
merupakan Senior Vice President dan Controller di WorldCom. David Myers dianggap melanggar independensi karena posisinya merangkap jabatan sebagai auditor. David Myers juga bersama Sullivan merancang skema dengan menempatkan pengeluaran perusahaan yang seharusnya dalam pos biaya ke dalam pos pengeluaran modal. Hal ini membuat perusahaan bisa mencatatkan perolehan laba yang tinggi, walaupun kenyataannya tidak.
*        Arthur Enderson (External Auditor)
Arthur Andersen adalah kantor akuntan publik yang bertugas mengaudit WorldCom.
Dalam melaksanakan tugasnya, Arthur Enderson sebagai auditor menyetujui tindakan manipulasi yang dilakukan dalam perusahaan WorldCom. Karena itu Arthur Enderson dianggap tidak memiliki integritas dalam praktik audit sehingga kecurangan yang dilakukan tidak diungkapkan dalam opini auditor.
5.        Analisis atas Kasus WorldCom

WorldCom telah melakukan berbagai pelanggaran  guna memperlihatkan kepada publik terutama para pemegang saham bahwa kinerja perusahaan baik. Padahal pada kenyataannya pendapatan perusahaan mengalami penurunan apalagi saat terjadinya resesi ekonomi pada tahun 2000. Hal ini menjadi alasan terbesar bagi perusahaan untuk melakukan praktik-praktik akuntansi yang tidak benar demi menutupi kemerosotan yang terjadi.  Hal mengejutkan dari kasus ini bahwa para manajemen puncak berperan sebagai pemain inti dalam pelanggaran yang terjadi.
Pelanggaran yang dilakukan oleh Manajemen Puncak WorldCom sebegai berikut:
o    Penggelembungan tersebut terjadi karena adanya praktik akuntansi yang keliru dan manipulasi laporan keuangan oleh pihak manajemen puncak perusahaan.
o    Biaya jaringan yang telah dibayarkan pihak worldcom kepada pihak ketiga dipertanggungjawabkan dengan tidak benar. Dimana biaya jaringan yang seharusnya dibebankan dalam laporan laba rugi, oleh perusahaan dibebankan ke rekening modal. Hal ini mengakibatkan laba periode berjalan menjadi lebih besar dari laba yang sebenarnya didapat oleh perusahaan. Dengan cara ini worldcom mampu meningkatkan keuntungannya hingga $ 3.85 M.
o    Dana cadangan untuk beberapa biaya operasional dinaikkan oleh perusahaan. Dana cadangan yang sudah terbentuk, nantinya akan dikurangi secara tidak benar oleh perusahaan untuk memanipulasi jumlah keuntungan yang diperoleh perusahaan pada periode berjalan.
o    Akuntansi yang keliru ini dapat terealisasi karena dibantu oleh eksternal Arthur Andersen dan staf akuntansi perusahaan tersebut. Sebagai Auditor Eksternal Independen merupakan pihak yang seharusnya menjungjung tinggi independensi, dan profesionalisme, telah melakukan pelanggaran kode etik profesi dan ingkar dari tanggungjawab terhadap profesi maupun masyarakat dengan tidak melaporkan temuan audit yang dimanipulasi oleh WorldCom. Arthur Andersen sebagai Auditor Eksternal Worldcom. Dia menyetujui tindakan manipulasi karena :
-          Tidak adanya integritas dalam praktik audit Arthur Andersen, sehingga kecurangan yang dilakukan tidak diungkapkan dalam opini auditor.
-          Adanya hubungan antara Arthur Andersen dengan Sullivan dan Myers yang merupakan pekerja di KAP Arthur Andrsen sebelum bergabung dengan WorldCom.
Selain praktik akuntansi yang keliru, CEO WorldCom(Bernie Ebbers) juga menggunakan uang perusahaan untuk kepentingan pribadi. Sikap serakah dari eksekutif senior dimana pada pemerintah Negara Amerika Serikat terdapat kebijakan sistem stock option yang mengizinkan eksekutif membeli saham dari perusahaan yang mereka kelola. Hal ini yang mendasari perbuatan Ebbers untuk melakukan peminjaman dengan jumlah yang cukup fantastis untuk memborong saham perusahaan. Namun, pada kenyataan digunakan untuk kepentingan pribadi.
Berdasarkan keterangan di atas memperlihatkan bahwa perusahaan  pada dasarnya tidak mampu menerapkan tata kelolaperusahaan yang baik. Hal ini tercermin dari tidak bertanggungjawabnya pihak-pihak yang paling berpengaruh di perusahaan. Mereka lebih memilih jalan pintas untuk mempertahankan perusahaan dengan memanipulasi laporan keuangan demi mengelabui para pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya. Akibatnya, terjadi kerugian yang sangat bagi para pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya. Hal ini berdampak terhadap semakin menurunnya kepercayaan publik terhadap perusahaan-perusahaan besar sebagai lanjutan dari rentetan runtuhnya beberapa perusahaan sebelum WolrdCom.
Prinsip tata kelola perusahaan yang dilanggar adalah sebagai berikut :
1.        Transparansi
WorldCom terbukti menutupi kebenaran dari kondisi perusahaan yang sebenanrnya terhadap para pengguna laporan keuangan. Perusahaan telah mengelabui para pengguna laporan keuangan dengan memberikan informasi keuangan yang palsu. Alhasil, perusahaan tampak memiliki keutungan yang besar padahal pada kenyataannya perusahaan mengalami kerugian.
2.        Akuntabilitas
Pihak-pihak yang terlibat sama sekali tidak melaksanakan fungsinya secara semestinya. Bahkan, skandal ini telah melibatkan CEO-nya yakni Bernard Ebbers dan Scott D. Sullivan selaku CFO. Ebbers terbukti telah menggunakan pinjaman dari perusahaan untuk kepentingan pribadinya, sementara Sullivan telah melalaikan tugasnya dalam menelaah secara benar informasi yang ada dalam laporan keuangan.
3.        Tanggung Jawab
Pihak-pihak dalam perusahaan seccara nyata tidak melaksanakan tanggung jawabnya secara tepat. Hal ini terlihat dari aktivitas manajemen yang menyusun laporan keuangan tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Sehingga informasi yang tertera menyesatkan para pengguna laporan keuangan.
4.        Independensi
Sikap tidak independen terlihat saat perusahaan menggunakan jasa Arthur Endersen selaku auditor eksternal. Padahal Sullivan dan Myers merupakan pekerja di KAP Arthur Andrsen sebelum bergabung dengan WorldCom. Sehingga, sikap independesi Arthur sangat diragukan saat menjalankan fungsi auditnya.
Selain itu, hal dasar penyebab terjadinya berbagai pelanggaran yang dilakukan manajemen puncak dikarenakan tidak terpenuhinya kode etik para akuntan publik. Tanggung jawab profesi akuntan publik tidak hanya terbatas pada kepentingan klien atau pemberi kerja. Ketika bertindak untuk kepentingan publik, setiap akuntan harus mematuhi dan menerapkan seluruh prinsip dasar dan aturan etika profesi yang telah disusun oleh AICPA (American Institute of Certified Public Accountants. Kode etik profesi merupakan suatu prinsip moral dan pelaksanaan aturan-aturan yang memberi pedoman dalam berhubungan dengan klien, masyarakat, anggota sesama profesi serta pihak yang berkepentingan lainnya. Kode etik profesi diharapkan 41 dapat membantu para akuntan publik untuk mencapai mutu pemeriksaan yang diharapkan
Berdasarkan kasus di atas maka berikut beberapa pelanggaran kode etik yang telah terjadi :
o    Aturan independensi
Aturan yang mengatur independensi (Seksi 101) berbunyi: “Seorang anggota yang berpraktik public harus bersikap independen dalam melaksanakan jasa professional sebagaimana disyaratkan oleh standar resmi yang diumumkan oleh badan badan yang ditunjuk dewan”. Salah satu indikator independensi yang dimaksud berupa tidak adanya hubungan atau kepentingan baik secara langsung atau tidak langsung selama periode perjanjian dengan klien. Sementara itu, faktanya menunjukkan bahwa adanya hubungan antara Arthur Andersen LLC selaku auditor eksternal dengan Sullivan dan Myers yang merupakan pekerja di KAP Arthur Andersen LLC sebelum bergabung dengan WorldCom.
o    Integritas dan objektivitas
Seksi 102 mengutarakan bahwa dalam setiap pelaksanaan jasa profesional, anggota harus mempertahankan objektivitas dan integritas, bebas dari benturan kepentingan, dan tidak boleh secara sengaja menyalahartikan fakta atau memberikan pendapatnya kepada pihak lain. Dalam kasus ini WorldCom pernah menerbitkan laporan keuangan yang bukan hasil actual yang terjadi dan menunjukkan laba yang besar agar terlihat bagus oleh klien dan pasar. Pihak auditor Eksternal mengetahui hal tersebut, akan tetapi dibiarkan saja.
o    Kepatuhan terhadap standar
Seksi 202 menyatakan bahwa anggota yang melakukan audit, review, kompilasi, konsultasi manajemen, pajak, atau layanan profesional lainnya harus mematuhi standar yang
diumumkan oleh badan-badan yang ditunjuk oleh Dewan. Dalam hal ini, standar yang menjadi pedomannya berupa Financial Accounting Standard Board (FASB). Namun, faktanya Arthur Andersen melalaikan standar yang disyaratkan oleh FASB hingga mereka tidak mengungkapkan penggelembungan pendapatan yang dilakukan oleh WorldCom.
o    Tanggung Jawab
Seksi 300 menyatakan bahwa auditor harus bertanggung jawab untuk menawarkan layanan yang kompeten dengan hati-hati. Faktanya, Arthur Andersen tidak bertanggung jawab secara penuh melaksanakan tugasnya dalam memberikan informasi terpercaya kepada para pengguna laporan keuangan. Selain itu, Arthur juga bekerjasama dengan WorldCom demi keuntungan pribadi.
6.        Akhir Kasus WorldCom
Pada akhir tahun 2000 Worldcom mengumumkan memberhentikan 17.000 karyawan dari total 85.000 karyawan dikarenakan industri telekomunikasi memasuki masa krisis. Kemerosotan disebabkan oleh pendapatan yang mengalami penurunan dan utang semakin banyak. Nilai saham juga terus mengalami penurunan. Sehingga, para pegawai Worldcom yang mempunyai saham perusahaan sebagai bagian dari dana pensiun mereka juga mengalami kerugian. Sekitar 32 % atau $642,3 juta dana pensiun mereka berupa saham. Hal ini merupakan awal dari penampakan kemunduran WorldCom.
Pada tahun 2002, sebuah tim audit internal yang dibentuk Cooper bekerja secara rahasia, menyelidiki dan menggali kemana alokasi dana perusahaan yang hilang sebesar $ 3,8 milyar. Hingga pada akhirnya, mereka menemukan jawabannya bawa dana perusahaan tersebut telah diselewengkan oleh CEO dan rekan-rekan kerjanya untuk memperkaya diri mereka sendiri diluar standar pendapatan seharusnya. Segera kemudian komite audit perusahaan dan dewan direksi diberitahu oleh para audit mengenai masalah penipuan akuntansi ini. Tidak lama kemudian, mereka segera memanggil dan memecat CFO Scott Sullivan.
25 Juni 2002, saham Worldcom dari $64,5 pada pertengahan 1999 menjadi kurang dari $2 per saham dan turun lagi hingga kurang dari $1 yang akhirnya nilai sahamnya kurang dari 1 sen. 21 Juli 2002, Worldcom mengikuti program proteksi kebangkrutan sementara dari departemen kehakiman Amerika serikat. Worldcom melaporkan aset sebesar $103 milyar dengan total utang $41 milyar. Kebangkrutan Worldcom merupakan kebangkrutan yang paling besar di Amerika Serikat.
15 Maret 2005 Bernard Ebbers dinyatakan bersalah dari semua tuduhan, karena telah terbukti melakukan kecurangan, konspirasi dan pengajuan dokumen palsu dengan regulator-semua terkait dengan skandal akuntansi AS $ 11 miliar di perusahaan telekomunikasi yang dia dirikan. Dia dijatuhi hukuman 25 tahun penjara.Pejabat WorldCom lainnya seperti mantan CFO Scott Sullivan dituntut dengan hukuman pidana dalam kaitannya pada tanggal 2 Maret 2004 untuk tuduhan penipuan sekuritas, konspirasi dan mengajukan laporan palsu. Sedangkan mantan pengawas keuangan David Myers juga telah mengaku bersalah atas penipuan sekuritas, konspirasi untuk melakukan penipuan sekuritas, dan mengajukan laporan palsu pada tanggal 27 September, 2002. Mantan direktur akuntansi Buford Yates juga telah mengaku bersalah atas konspirasi dan tuduhan penipuan pada 7 Oktober , 2002. Mantan-mantan manajer akuntansi Betty Vinson dan Troy Normand juga mengaku bersalah atas konspirasi dan penipuan sekuritas pada tanggal 10 Oktober 2002.
Pada tahun 2004 Worldcom berubah nama mnjadi MCI, dan CEO Worldcom diganti dari Ebbers menjadi john Sidgemore. Pada 13 Juli 2005 Bernard Ebbers menerima hukuman yang akan membuat dia dipenjara selama 25 tahun. Pada saat vonis dijatuhkan, Ebbers telah berusia 63 tahun.Pada tanggal 26 September 2006, Ebbers menyerahkan diri ke Biro Penjara Federal penjara di Oakdale, Louisiana, Federal Lembaga Pemasyarakatan Oakdale untuk mulai menjalani hukuman.
7.        Kesimpulan
Penipuan laporan keuangan yang dilakukan oleh WorldCom Inc, yaitu perusahaan raksasa dalam bidang telekomunikasi dan salah satu penyedia layanan Internet (ISP) terbesar di dunia ini melibatkan seorang auditor ternama yaitu Arthur Andersen LLC. Akibat adanya pengungkapan skandal tersebut, saham WorldCom langsung ambruk seketika yang menyebabkan sejumlah perusahaan sekuritas dan Komisi Bursa Efek menimpakan tuduhan penipuan terhadap WorldCom.
Kehancuran WorldCom sebenarnya juga karena kerapuhan kondisi finansialnya yang buruk. Untuk menutupi defisit kasnya, manajemen WorldCom memanipulasi laporan keuangan, sehingga kinerjanya jadi kelihatan baik. Cara yang sebenarnya terbilang elementer tapi ditutup-tutupi oleh auditor eksternal perusahaan itu, Arthur Andersen LLC.
Penyebab lain terhadap kasus WorldCom itu sendiri adalah adanya sifat keserakahan pada Bernard J. Ebbers (CEO WorldCom) hal itu terlihat ketika meminjam uang perusahaan untuk memborong saham WorldCom (yang diyakininya akan terus naik) tetapi dalam kenyataanya digunakan untuk kepentingan pribadinya sendiri sehingga Bernard J. Ebbers tidak bias mengembalikan pinjaman tersebut. Selanjutnya, Scott D. Sullivan, CFO WorldCom yang dengan sengaja telah memasukkan US$ 3,85 miliar (dari total biaya sewa jaringan yang pada 2001 saja mencapai US$ 8,12 miliar) ke pos yang tak seharusnya.
Lebih lanjut, keserakahan eksekutif senior juga didukung oleh sistem insentif kompensasi yang keterlaluan. Insentif yang dimaksud adalah sistem stock option yang mengizinkan eksekutif membeli saham dari perusahan yang mereka kelola. Selanjutnya, kegagalan terjadi karena kurangnya independensi akuntan dan analis keuangan. Ketidak akuratan dari data-data keuangan sering kali juga tidak ”tertangkap” oleh tim audit.
8.        Saran 
Adapun saran bagi perusahaan tersebut adalah sebagai berikut :
*        Auditor Eksternal seharusnya bersikap independen sehingga tidak kehilangan objektifitasnya dalam mengaudit laporan keuangan dan mengevalusi metode perusahaan yang diauditnya.
*        Seharusnya Komite Audit mengawasi Dewan Direksi agar tidak terjadi lagi kecerobohan seperti meminjamkan uang kepada CEO Bernard Ebbers yang mengakibatkan keuangan perusahaan memburuk.
*        Sebaiknya perusahaan WorldCom membuat standarisasi tambahan selain kode etik yang sudah berlaku bagi Auditor maupun Akuntan perusahaan agar Staff Akuntansi maupun Auditor dapat bekerja dengan professional dan dapat menghormati profesinya. Sehingga dapat menjalankan tugas sesuai prosedur.

REFERENSI
Berbagai sumber, kebanyakan dari blog. Sorry I forgot to save the souces of references






4 comments:

  1. KABAR BAIK!!!

    Nama saya Aris Mia, saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman sangat berhati-hati, karena ada penipuan di mana-mana, mereka akan mengirim dokumen perjanjian palsu untuk Anda dan mereka akan mengatakan tidak ada pembayaran dimuka, tetapi mereka adalah orang-orang iseng, karena mereka kemudian akan meminta untuk pembayaran biaya lisensi dan biaya transfer, sehingga hati-hati dari mereka penipuan Perusahaan Pinjaman.

    Beberapa bulan yang lalu saya tegang finansial dan putus asa, saya telah tertipu oleh beberapa pemberi pinjaman online. Saya hampir kehilangan harapan sampai Tuhan digunakan teman saya yang merujuk saya ke pemberi pinjaman sangat handal disebut Ibu Cynthia, yang meminjamkan pinjaman tanpa jaminan dari Rp800,000,000 (800 juta) dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa tekanan atau stres dan tingkat bunga hanya 2%.

    Saya sangat terkejut ketika saya memeriksa saldo rekening bank saya dan menemukan bahwa jumlah yang saya diterapkan, telah dikirim langsung ke rekening bank saya tanpa penundaan.

    Karena saya berjanji bahwa saya akan membagikan kabar baik, sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi, jika Anda membutuhkan pinjaman apapun, silahkan menghubungi dia melalui email nyata: cynthiajohnsonloancompany@gmail.com dan oleh kasih karunia Allah ia tidak akan pernah mengecewakan Anda dalam mendapatkan pinjaman jika Anda menuruti perintahnya.

    Anda juga dapat menghubungi saya di email saya: ladymia383@gmail.com dan Sety yang memperkenalkan dan bercerita tentang Ibu Cynthia, dia juga mendapat pinjaman baru dari Ibu Cynthia, Anda juga dapat menghubungi dia melalui email-nya: arissetymin@gmail.com sekarang, semua akan saya lakukan adalah mencoba untuk memenuhi pembayaran pinjaman saya bahwa saya kirim langsung ke rekening mereka bulanan.

    Sebuah kata yang cukup untuk bijaksana.

    ReplyDelete



  2. Saya selalu berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan peminjam yang meminjamkan uang tanpa membayar terlebih dahulu.

    Jika Anda mencari pinjaman, perusahaan ini adalah semua yang Anda butuhkan. setiap perusahaan yang meminta Anda untuk biaya pendaftaran lari dari mereka.

    saya menggunakan waktu ini untuk memperingatkan semua rekan saya INDONESIANS. yang telah terjadi di sekitar mencari pinjaman, Anda hanya harus berhati-hati. satu-satunya tempat dan perusahaan yang dapat menawarkan pinjaman Anda adalah SUZAN INVESTMENT COMPANY. Saya mendapat pinjaman saya dari mereka. Mereka adalah satu-satunya pemberi pinjaman yang sah di internet. Lainnya semua pembohong, saya menghabiskan hampir Rp15 juta di tangan pemberi pinjaman palsu.

    Pembayaran yang fleksibel,
    Suku bunga rendah,
    Layanan berkualitas,
    Komisi Tinggi jika Anda memperkenalkan pelanggan

    Hubungi perusahaan: (Suzaninvestment@gmail.com)

    Email pribadi saya: (Ammisha1213@gmail.com)

    ReplyDelete

  3. NOBLEQQ MERUPAKAN Situs Poker Online TERBAIK DENGAN WINRATE TERTINGGI SE ASIA WA :+85510903838

    https://nobleqq.live

    ReplyDelete