Kata ini memang sederhana, namun begitu berharga bagi seseorang. Saya yakin jika semua orang pernah meminta maaf atau memaafkan. Saya yakin jika sebagian kita berpikir bahwa adakalanya kata "maaf" sukar diucapkan atau malah kita yang enggan? Entahlah.
Saya pernah menanyai beberapa teman-teman, "Mana yang menurut teman-teman lebih berat, mengucapkan maaf pada orang tua atau kepada teman?"
Kebanyakan dari mereka menjawab orang tua. Nah loh? Kok bisa toh? Bukankah orang tua adalah keluarga terdekat kita? Kenapa berat? Rupanya alasannya sederhana. Malu. Loh? Kalau kita berbuat salah, kenapa harus malu untuk minta maaf??
"Karena mereka keluargalah, yang menyebabkan rasa malu makin besar". Aduh, makin bingung. Minta maaf sama teman, sahabat atau pasangannya berani, sama orang tua kok kagak?? Bahkan sampai nangis-nangis segala ketika meminta maaf. Sama orang tua malah malu-malu kucing. hihihi (Ini hanya survei beberapa orang saja loh. Mungkin yang lain tidak demikian
^_^

Baiklah, dulu saya pernah mengalami fenomena ini. Walau terkadang, sekarang sesekali masih mengalaminya. Namun, Allah selalu menegur dengan caraNya.
Dulu, saya merasa sangat malu ketika berujar "maaf" kepada emak aba khususnya. Saya juga tidak tahu kenapa. Mungkin, saya takut dimarahi atau diceramahi, makanya lebih suka mendiamkannya dan berharap mereka lupa. Rupanya, setelah saya "bertapa", ini sangat tidak benar alias salah besar. Yang namanya berbuat salah, ya harus minta maaf terutama kepada orang tua. Ingat loh, ridho orang tua adalah ridho Allah. Nah, jika kita sudah menyakiti orang tua dan tidak minta maaf, bagaimana Allah bisa meridhoi kita?
Saya akui bahwa saya masih punya segudang kesalahan kepada emak aba. Saya belum bisa mengucapkan maaf secara mendalam kepada mereka. Adakalanya saya masih keras kepala.
Semoga, semakin hari semakin menambah kesadaran, ketulusan, muhasabah diri akan semua kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat. Semoga kita semakin memperhatikan orang tua yang semakin berumur. Semoga kita mampu berkumpul dengan mereka, sesibukkan apapun kita. Semoga, kita semua makin istiqomah ketika menjalani sebuah kebaikan.
Mengucapkan dan menulisnya memang sangat gampang. Pembuktian adalah terbaik untuk menuntaskannya. Maka, sebelum terlambat, mari mencobanya. :)
No comments:
Post a Comment