Pernah seseorang menanyakan hal
ini kepada saya. Cie, siapa itu? Teman. Mungkin dia mengira demikian karena
akhir-akhir saya sering mempost beberapa tulisan disosial media. Rasanya kurang
tepat jika saya menyatakan bahwa hal tersebut salah, namun tak bisa jua saya
berujar bahwa hal itu benar. Wah, saya galau untuk mengklarifikasinya.
Perlu diketahui bahwa memang
akhir-akhir saya senang mempost tulisan, apapun itu. Apakah dalam bentuk
curhat, renungan diri, cerpen atau hal lainnya. Terus, darimana sih dapat
inspirasinya? Dari mana aja. Misalnya sedang melakukan perjalanan, tiba-tiba
ada kejadian yang menginspirasi maka akan saya tuangkan dalam bentuk tulisan.
Tapi, saya jarang sekali untuk menggalau ria disosial media walau dulu kerapkali
melakukannya Hihi. Itu dulu, sekarang insyaAllah udah nggak lagi.
Percayalah.
Terkadang inspirasi tulisan
diperoleh ketika membaca buku ataupun novel walau pada kenyataan lebih sering
membaca komik. Hal yang paling saya senangi ketika seolah-olah melakoni
tokoh-tokoh yang ada dalam buku/novel/komik yang dibaca. Rasanya benar-benar
merasakan apa yang dialami sang tokoh. Nah, setelah itu saya akan membuat
tulisan sehubungan dengan apa yang dirasakan sang tokoh, bagaimana seharusnya
menyikapi suatu kejadian dalam cerita tersebut atau nasihat untuk sang tokoh
sendiri. Sekiranya hal-hal seperti itulah yang dijadikan bahan tulisan yang
tentunya diambil dari sudut pandang saya pribadi. Jadi, ini murni sebagai
review atas pengamatan pada sebuah kisah.
Terkadang inspirasi itu datang
dikala saya mendengar sebuah kisah kehidupan orang lain. Tentunya kisah-kisah
yang menginspirasi hingga saya mau menulis ulang kisah tersebut. Kisah-kisah
ini biasanya didapat dari orang-orang terdekat seperti keluarga, teman atau dia
eeh maksudnya mereka. Nah, biasanya saya tuangkan dalam bentuk cerpen dan
berperan seolah-olah sayalah yang mengalaminya. Hihihi ceritanya saya artis
dalam cerita tersebut.
Terkadang inspirasi hadir ketika
mengamati kejadian-kajadian yang ada dilingkungan sekitar. Sekiranya lingkungan
memberikan kisahnya tersendiri agar bisa dituliskan ke dalam sebuah cerita.
Maka, mau jadi penulis?
Jawaban saya tidak. Lah kenapa?
Sejujurnya semua hal yang saya tulis hanya sekedar iseng-iseng saja. Belum ada
keinginan untuk menjadikannya sebagai sebuah karya yang nanti bisa
didokumentasikan. Sejauh ini rasanya masih belum, entahlah beberapa bulan atau
tahun ke depan.
Walau demikian, ada sebuah
keinginan yang semoga saja Allah mengabulkannya. Jika kelak saya menikah dengan
seseorang, maka ingin sekali rasanya untuk mencurahkan perjalanan kisah kami
dalam sebuah buku. Kisah awal pertemuan hingga akhirnya bisa menikah. Ini
hanyalah impian, namun begitu kuat tertanam dihati ini. Bukankah begitu
romantis ketika membagi kisah cinta kami kepada semua orang? Siapa tau juga
nantinya juga bisa menginspirasi banyak orang.
“Abang, semoga Allah segera
mempertemukan kita ya. Jadi adek bisa mengukir kisah kita dalam sebuah karya. Sebuah
kisah yang akan selalu kita ingat sepanjang masa hingga Allah kembali menjemput
kita. Walau kelak raga kita tak lagi disini, setidaknya kisah kita akan selalu
diingat semua orang.”
Jadi, kapan abang jemput adek?
haha *Abangnya aja belum tau siapa
No comments:
Post a Comment