Saturday, June 11, 2016

(Kisah) Maaf, aku cemburu akan masa lalumu

Wanita memang selalu penasaran akan semua hal. Selalu bertanya serinci-rincinya agar rasa penasaran mereka terpenuhi. Bahkan terkadang membuat si “lawan bicara” menjadi bosan. Tapi dia selalu bersabar untuk menjawab semuanya dengan jujur. Namun, karena sifatnya inilah, terkadang wanita juga menyesali perbuatannya karena terlanjur mengetahui semua hal dari si “lawan bicara”.
....
Pada hari itu, entah setan apa yang masuk dipikiranku, aku pun memberanikan untuk bertanya kepada suamiku mengenai masa lalunya sebelum akhirnya memilihku untuk menjadi pendamping hidupnya. Selama ini aku selalu memendamnya karena takut menyinggung perasaannya. Selain itu, aku juga masih canggung untuk membicarakan hal-hal pribadi seperti ini. Hal ini dikarenakan masa laluku juga tak sebaik yang beliau kira. Sehingga aku juga masih menyimpannya. Walau belum pernah beliau bertanya kepadaku perihal tersebut, namun aku penasaran kepada masa lalunya.

“Abi, boleh umi bertanya?” Tanyaku sambil malu-malu ketika kami sedang bersantai di ruang tamu.

“Boleh. Umi ingin nanya apa? insyaAllah akan abi jawab sebisa abi ya.” 

Aku pun memberanikan diri untuk menanyakan hal yang belum sempat kutanyakan sebelumnya.

“Dulu abi pernah dekat dengan seorang wanita sebelum akhirnya memilih umi?”

“Kenapa menanyakan hal yang telah berlalu?”

“Penasaran?” Jawabku sambil tersenyum lebar.

“Untuk apa, umi?
“Hanya ingin tahu, abi.” Jawabku meyakinkan beliau.

“Apakah umi yakin baik-baik saja setelah mendengar cerita abi? Apakah umi yakin bahwa cerita abi tidak menggoyahkan istana yang baru kita bangun?”

“Ceritanya ekstrim ya, bi? Sampai segitunya abi menanyakan kesanggupan umi”. 

“Umi akan mengerti setelah mengetahuinya”.

Aku hanya menjawab bingung. Kemudian abi pun mulai bercerita bahwa dulunya beliau pernah mengenyam “masa jahiliah” dan dekat dengan seorang wanita. Beliau hanya menyatakan bahwa wanita tersebut cukup populer dikalangan laki-laki. Aku bisa menangkap bahwa wanita ini sangatlah cantik. Saat itu, entah kenapa dadaku mulai agak panas. Sepertinya setan ikut memanasi hatiku. Cepat-cepat aku beristighfar. Selanjutnya abi bercerita awal kedekatan mereka hingga akhirnya bersama. Abi mengatakan bahwa itu kali pertama dia mencintai seorang wanita begitu tulus. Beliau menyukai semua hal yang ada pada diri wanita tersebut. Abi rela melakukan apa saja untuk wanita tersebut. Aku sangat yakin kalau abi begitu mencintainya. Lagi-lagi dadaku panas. Tapi cepat-cepat aku memohon ampun kepada Allah SWT. Abi masih bercerita bahwa hubungan yang terjalin dengan wanita tersebut cukup lama kira-kira 3.5 tahun. Tapi satu hal yang ditekankan, bahwa beliau tidak pernah melakukan hubungan “negatif” yang dipikirkan orang-orang. Beliau sangat menjaga wanita tersebut, sebab katanya ingin menjadikan wanita tersebut istrinya kelak. Namun apa yang terjadi ketika hubungan memasuki usia 4 tahun? Wanita tersebut berubah. Dia mulai cuek, acuh, banyak alasan ketika diajak bertemu. Tentu saja abi mulai galau dan kecewa. Hape nya juga sulit dihubungi. Abi benar-benar kacau. Apalagi, saat itu merupakan masa-masa abi mengerjakan skripsi. Abi sama sekali tidak fokus dalam pengerjaan skripsinya. Sehingga terjadi kemoloran dalam penyelesaiannya, sebab abi sama sekali tidak stabil karena cinta. Aku dapat melihat kekecewaan dan kesedihan dimata beliau ketika menceritakannya. Aku merasa sedikit menyesal bercampur marah ketika mengetahuinya. Aku merasa bahwa abi masih belum bisa melupakan wanita tersebut. Astaga. Kenapa aku bisa berpikiran demikian? Bukankah beliau telah memilihku? Apa yang masih kuragukan dari beliau? Aku buang jauh-jauh pemikiran tersebut.

Singkat cerita. Abi akhirnya mengetahui bahwa wanita tersebut telah menduakannya. Abi mendapatkan kabar tersebut dari sahabatnya. Betapa sakitnya hati abi ketika mendengarnya, ditambah lagi kalau rupanya bahwa beliau sudah diduakan selama 1 tahun lebih. Abi benar-benar hancur. Abi merasa bahwa usaha beliau selama ini untuk memperjuangkannya menjadi sia-sia. Usut punya usut rupanya si wanita bosan menjalani hubungan dengan abi yang begitu monoton. Abi benar-benar tidak habis pikir jalan pikiran si wanita. Abi bertanya-tanya, hubungan seperti apa yang sebenarnya diinginkan wanita tersebut? Sampai sekarang abi belum menemukan jawabannya. Mungkin. Atau beliau menutupinya untuk menghargai perasaanku. Entahlah. 

Setelah kejadin tersebut, abi mulai menjauhkan diri dari dunia percintaan. Beliau kembali menata diri dan memperbaiki yang telah lama terabaikan. Beliau masih ingat bahwa selalm bersama wanita tersebut, kerapkali beliau lalai akan perintah Allah. Beliau selalu menomor sekiankanibadah kepada Allah. Beliau melanjutkan bahwa butuh waktu lama untuk melupakannya. Beliau sudah mulai memasuki dunia keislaman seperti forum-forum dakwah agar lebih mendekatkan diri kepada Allah dan belajar ilmua agama. Beliau mencoba untuk curhat kepada Allah. Beliau curahkan semua perasaannya kepada Allah. Namun, rupanya sosok wanita tersebut belum bisa enyah dari pikirannya. Bahkan, beliau masih menyelipkan nama wanita tersebut disela-sela doanya. Aku berpikir bahwa cinta Abi kepada wanita tersebut sangat dalam dan tulus. Alangkah meruginya wanita yang telah menyia-nyiakan laki-laki sebaik, setulus dan sehebat abi. 

Abi terdiam sejenak. Beliau menghelas nafas panjang. Tampaknya, beliau merasa bahwa kisah tersebut baru terjadi beberapa hari lalu. Kemudian, abi melanjutkan ceritanya bahwa selama masa penenangan hati dan batin, beliau bisa menyelesaikan skripsi dengan baik dan lancar, beliau juga sudah mulai melupakan wanita tersebut sedikit demi sedikit. Beliau juga mulai aktif diberbagai forum dakwah dan lulus dengan nilai yang memuaskan. Beliau sangat bersyukur atas nikmat Allah yang selama ini beliau abaikan. Selepas lulus, beliau masih sering main ke kampus karena beberapa urusan forum dakwah dan beberapa berkas. Hingga akhirnya abi jumpa denganku yang merupakan juniornya dikampus. 

Akhirnya cerita abi selesai juga. Perasaanku saat itu bercampur baur. Ada perasaan sedih, kecewa, marah dan merasa ingin menangis karena telah mendengarnya. Aku menyesal telah menanyakan masa lalu abi yang kusayangi. Sebenarnya, aku sangat ingin menangis sekeras-kerasnya agar dunia tahu bahwa aku cemburu kepada masa lalu abi.  Aku berlari ke kamar mandi agar abi tidak tahu bahwa air mataku mulai jatuh. 

“Umi baik-baik saja?” Rupanya abi tahu bahwa aaku merasa sedih dengan ceritanya. Aku usap air mataku dan segera menemui abi. Aku berjalan menyusuri dapur menuju kamar. Aku merasa bahwa aku harus menenangkan pikiranku agar setan tidak menggodaku lagi.

“Umi, masa lalu abi memang bukan bersama umi. Tapi masa sekarang dan masa depan abi bersama umi. Percayalah, bahwa abi telah menetapkan hati disaat memilih umi menjadi pendamping hidup. Abi yakin bahwa umi lah pilihan terbaik yang diberikan Allah kepada abi. Abi yakin bahwa jika bersama umi, maka surga akan terasa lebih dekat dan abi merasakannya ketika berjumpa dengan umi. Semoga umi percaya kepada abi dan perasaan abi.” Lagi-lagi abi berusaha menghiburku. Inilah sikap abi yang selalu membuatku tenang.

“Tak sedikitpun umi meragukan perasaan abi kepada umi. Umi juga telah siap menerima semua masa lalu abi ketika umi menerima abi. Umi hanya merasa cemburu akan masa lalu abi.”

Abi tersenyum mendengar jawabanku. Aku tak melanjutkan kata-kataku. Aku malu mengungkapkannya. Cukup hati saja yang berujar.

Abi sayang, umi tak meragukan perasaan abi. Umi hanya malu dan marah kepada diri umi yang cemburu kepada wanita yang pernah sangat abi cintai sebelum umi. Umi cemburu akan perhatian yang pernah abi berikan kepadanya. Umi cemburu akan semua kelembutan yang abi berikan kepadanya seperti yang umi rasakan sekarang. Umi cemburu ketika pikiran abi pernah dipenuhi olehnya. Umi cemburu ketika abi menangis karena kehilangannya. Umi cemburu ketika abi pernah berniat menjadikannya istri. Umi cemburu akan semua hal yang lebih duluan diperolehnya. Maafkan umi yang masih jauh dari kebaikan, abi. Maafkan umi yang memiliki rasa cemburu ini.”

Sesungguhnya aku menyesal ketika mendengarnya, namun itulah kisah yang harus kulalai. Aku yakin bahwa inilah cara Allah agar aku bisa menjadi lebih sabar dan tabah dalam menjalani kehidupan. Aku yakin inilah cara Allah mempertemukanku dengan abi. Di satu sisi, aku merasa bersyukur atas kisah Allah ini, hingga akhirnya kami bisa bersama. Inilah rahasia Allah dalam mempertemukan sepasang insan.

“Abi, umi tak bisa berjanji karena kelak harus dipertanggungjawabkan. Umi hanya bisa berusaha agar selalu menemani abi dikala susah atau senang. Umi berusaha agar bisa menjadi kekuatan dikala abi merasa terpuruk. Umi berusaha untuk tidak meninggalkan abi dan menjaga cinta umi hanya untuk abi hingga maut memisahkan kita. Semoga Allah meridhoi niat umi untuk abi.” 

Lagi-lagi abi tersenyum mendengar perkataanku.

“Umi, abi bersyukur Allah memilihkan umi untuk abi.”
....
sesungguhnya ini hanya sebuah khayalan dari penulis. Sebuah karangan dari ide inspiratif dari sebuah kisah. Kisah yang membuatku untuk berusaha agar menjadi pribadi yang lebih baik dan memantaskan diri. Semoga kita tetap istiqomah.

#Daiwritng#RWC5#

No comments:

Post a Comment