Wednesday, June 8, 2016

Review: HAKIKAT SYAHADAT BAGI MUSLIM



 #Daiwriting#RWC3

Dua kalimat syahadat termasuk salah satu dari rukun islam. Salah satu syarat untuk masuk islam adalah mengucapkan dua kalimat syahadat. Betapa Allah memudahkan hamba-hambaNya untuk meraih kesucian dalam keagamaan. Namun, ada kalanya kita selaku manusia tidak memaknai ucapan syahdat tersebut. Terkadang kita merasa bahwa tidak ada lagi perkara lain yang harus diurus setelah mengucapkannya. Istilah trendnya islam KTP.
Berdasarkan review ceramah yang saya peroleh, ada tiga (3) hal mendasar yang menjadi hakikat syahadat :
1.       Pengakuan
“Saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah, dan saya bersaksi bahwa Muhammad utusan Allah”. Secara harfiah, kita telah mengucapkan sebuah pengakuan bahwa tidak ada tuhan lain selain Allah SWT. Allah lah tuhan semesta alam. Allah lah yang telah mengatur semua yang ada di bumi dan langit. Anugrah Allah mana lagi yang harus kita pungkiri?
Selaku muslim, seharusnya kita malu jika tidak mencerminkan kemusliman kita. Apalah gunanya pengakuan jika tak ada pembuktian? Seperti dirinya yang mengakui mencintaimu, namun belum juga mengkhitbah kamu. Eeits salah salah fokus. Nah, intinya, berbuatlah hanya atas ridho Alah SWT, agar pengakuan yang telah buat tidak menjadi sia-sia. Bukankah Allah juga ingin menyaksikan keseriusan kita dalam menjalani kehidupan yang diridhoiNya sebagai langkah pembuktian atas pengakuan kita?
2.       Janji
Sebelum lahir ke dunia, seyogyanya kita telah berjanji terlebih dahulu kepada Allah. Namun kerapkali, setelah lahir, besar dan berkembang di dunia, kita lupa akan janji tersebut. Ada kalanya kita terlena akan kebahagiaan yang disajikan dunia. Sehingga kita lalai, acuh dan mungkin kita lupa bersyukur atas nikmat yang telah Allah berikan. Kadangkala, kita berpikir bahwa hidup di dunia hanya sekali, oleh karenanya harus dinikmati sebelum masa tua menghampiri. Loh, kita yakin bakal hidup di dunia sampai tua? Kita yakin bahwa hidup dunia harus dinikmati sedemikian rupa hingga lupa kehidupan akhirat? Kita yakin, bahwa kita akan selalu sehat-sehat saja hingga percaya bahwa ibadah yang sebenarnya dilakukan setelah tua? Mari renungkan kembali. Dunia tercipta bukan untuk melalaikan akhirat, namun untuk dimanfaatkan semata-mata untuk mendapatkan ridho Allah SWT. Dunia adalah sarana untuk memupuk amal sebanyak-banyaknya sebagai bekal di akhirat kelak. Semoga kita tidak menjadi orang yang merugi.
3.       Pintu
Layaknya sebuah rumah. Syahadat adalah pintu untuk memasuki dunia islam. Beruntunglah kita yang telah berada dalam rumah tersebut. Sehingga kita hanya perlu melakukan berbagai hal manfaat selama berada di rumah tersebut. Semuanya tergantung bagaimana kita membenahi rumah tersebut. Apakah akan diperindah dengan amalan-amalan baik sehingga tampak indah dan bercahaya, atau membiarkannya hingga tampak suram dan kotor.
Islam terbuka untuk siapa saja yang ingin memeluknya. Islam tidak membeda-bedakan ras, suku, etnis, bangsa. Semua orang boleh memasuki pintu tersebut. Selanjutnya, tergantung individu masing-masing untuk hanya “melihatnya”, “mendekatinya” atau “membukanya”.


No comments:

Post a Comment