Do’a merupakan suatu harapan yang disampaikan kepada sang
pencipta, yakni Tuhan Yang Maha Esa. Suatu harapan yang bisa saja berupa
kebaikan atau mungkin malah hal-hal buruk? Astaqfirullah. Semoga kita tidak
meminta hal buruk yang demikian kepadaNya. Sekiranya, tidaklah pantas jika kita
malah mengingkan hal-hal buruk terjadi ke sesama makhluk Allah. Semoga tidak
ya, kawan-kawan.
Saya yakin bahwa kita selaku makhluk Allah selalu berharap atas terkabulnya do’a yang kita kirimkan. Seperti layaknya surat yang dikirimkan ke si dia, dan kita menunggu balasan darinya hingga berlumut. hihii Bercanda
Sudah sifat manusia, jika menginginkan semua hal yang menjadi harapannya terpenuhi. Sudah sifat manusia, jika tidak puas hanya dengan hal kecil saja. Ya, mungkin saya pun demikian.
Nah, apakah yang akan terjadi, jika rupanya Allah belum mengabulkan apa yang menjadi harapan kita? Haruskah kita marah? Haruskah kita menyalahkan Allah? Haruskah kita menyerah? Haruskah kita merasa bahwa Allah belum adil disaat do’a orang lain dikabulkan?
Wahai kawan, Allah tidak pernah tidur. Wahai kawan, Allah selalu mendengar semua yang kita sampaikan. Wahai kawan, Allah selalu adil kepada semua hambaNya. Percayalah, Allah selalu mencintai makhlukNya yang bersabar. Oleh sebab itu, apakah kita pantas melakukan hal-hal di atas? Jawabannya tidak. Wahai kawan, janganlah marah ketika do’amu belum terkabul. Wahai kawan, janganlah pernah menyalahkan Allah dan merasa DIA tidak adil. Wahai kawan, janganlah menyerah akan semua do’a-do’amu.
Mari kita renungkan bersama-sama. Kenapa Allah belum mengabulkannya? Cobalah kita “bercermin” dan memahami diri kita sendiri. Apakah usaha kita telah sejalan dengan do’a yang kita sampaikan? Jika sudah, maka sudah sejauh manakah usaha tersebut? Baiklah. Kita telah berusaha sangat keras dan pantang menyerah agar harapan kita tercapai. Selanjutnya, apakah ibadah kita telah maksimal untuk merayuNya? Belum kah? Maka rayulah DIA dengan “rayuan” mautmu, seperti ketika kamu merayu si dia, hihihi. Eeeh beda ya. hehe. Back to topic. Nah, jika rupanya kita merasa bahwa ibadah kita telah full untuk merayuNya, namun belum juga terpenuhinya harapan yang diinginkan, maka bersabar dan berprasangka baiklah selalu kepadaNya. Sesungguhnya, bisa jadi Allah sedang memperhatikan kesungguhan hati kita untuk meraih harapan tersebut. Sesungguhnya, bisa jadi Allah menguji keimananan kita dikala do’a-do’a kita belum terkabul. Sesungguhnya, bisa jadi Allah sedang menyiapkan “lahan” yang lebih baik ketimbang yang kita harapkan. Percayahlah bahwa rencana Allah SELALU terbaik.
Seperti kita ketahui bahwa setiap manusia selalu meminta
berbagai macam permohonan kepada Allah. Layaknya melamar kerja, maka pihak
perusahaan akan mempertimbangkan dengan seksama para calon pelamar. Mereka akan
berusaha mencari yang terbaik di antara yang baik. Nah, begitu juga Allah. Saya
yakin bahwa DIA telah mempersiapkan “tempat” terbaik bagi hambaNya yang
bersabar, berusaha dan bertawakkal kepadaNya. Nah, bagaimana jika ada seseorang
yang dengan mudahnya Allah mengabulkan do’anya, padahal bisa jadi usahanya
masih sedikit ketimbang yang telah kita lakukan.
Baiklah. Saya pernah mengalami hal ini. Untung saja ada
teman yang selalu memotivasi dan menasehati untuk berhusnuzzon atas rencana
Allah. Selain itu, saya juga pernah mendengarkan ceramah yang isinya kurang
lebih seperti ini.
“Ustadz, kenapa do’a saya belum dikabulkan Allah, padahal
saya telah berusaha?”
“Allah ingin menilai kualitas usaha, do’a dan menguji
kesabaranmu”
“Ustadz, saya telah berusaha secara maksimal. Tapi kenapa belum dikabulkan juga? Padahal teman saya yang tidak berusaha malah mendapatkan apa yang diinginkannya”
Kemudian si ustadz melanjutkan jawabannya.
“Pertama, bisa jadi usaha dia lebih besar ketimbang dirimu, namun tak pernah kau ketahui. Kedua, bisa saja Allah bosan dengannya, maka DIA langsung mengabulkannya. Kemudian, kenapa do’amu belum dikabulkan jua? Sederhana. Itulah cara Allah menyayangi dan mencintaimu. Allah senang mendengar suara rayuanmu. Allah senang mendengar permohonanmu yang begitu tulus. Allah senang ketika kau hanya mengharapkan harapan kepadaNya. Oleh karena itu, DIA menunggu waktu yang tepat untuk mengabulkannya. Ketahuilah, Allah sedang mempersiapkan jawaban yang tak pernah kau duga sebelumnya atas semua do’a-do’amu. ” (Semua jawabannya tidak sama persis dengan kalimat yang disampaikan oleh si ustadz, mohon jika terdapat kalimat yang salah)
Nah, mulai sekarang, marilah selalu bersabar jika do’a-do’a
kita belum dikabulkan oleh Allah. Sesungguhnya Allah selalu mendengarkan
do’a-do’a kita, Allah selalu memperhatikan setiap usaha yang kita lakukan untuk
meraih harapan kita tersebut. Wahai kawan, jangan pernah bosan untuk berdo’a
kepadaNya, sebab adakalah disitulah Allah menilai kesungguhan hati kita dalam
bero’a. Wahai kawan, jangan pernah menyerah dan putus asa untuk menyampaikan
harapanmu kepadaNya, sebab cara Allah mencintai kita begitu unik. Bukankah juga
ada manusia yang mencintai manusia lain dengan cara yang berbeda dengan yang
lainnya?
Oleh sebab itu, marilah kita menunggu dia untuk menjemput .
eeh salah. Maksudnya, mulai sekarang marilah kita menunggu do’a terkabul sembari
berusaha, bertawakkal, dan melakukan aktivitas positif lainnya, agar nilai kita
makin bertambah di hadapan Allah. Saya pun sedang menunggu? Eeh, bukan bukan.
Maksudnya, saya juga sedang berharap dikabulkan semua salam yang saya sampaikan
kepadaNya. Bersabar dalam penantiannya ya.
“Jika Allah belum mengabulkan do’amu, maka cobalah berdo’a
agar kau diberi kekuatan dan kesabaran dalam penantian semua do’an yang
disampaikan”
#Daiwriting#RWC18
No comments:
Post a Comment