Wednesday, July 12, 2017

Kisah KKN : Opening

Hallo, seperti yang dijanjikan sebelumnya, kali akan akan ada beberapa kisah yang saya dan teman-teman alami selama menjalani masa KKN. Kita mulai saja ya kisahnya. Hehe

Saya menjalani masa  KKN pada tahun 2015 beberapa minggu sebelum hari raya idul fitri. Lokasi KKN yang dipilih adalah salah satu desa di Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau. Awalnya, lokasi yang dipilihkan teman saya bukanlah di Kuantan Singingi, melainkan Kabupaten Indragiri Hilir sebab saya memang ingin merasakan pengalaman yang luar biasa di daerah lain. Tapi, karena sesuatu dan lain hal serta pertimbangan yang lumayan matang, akhirnya saya putuskan pindah lokasi KKN dan segera mengurusnya ke pihak PUSKOM(Pusat Komputer). Oh ya, untuk tahun 2015 ke atas, sistem pemilihan lokasi KKN dilakukan secara online serta dipilih sendiri oleh mahasiswa yang bersangkutan. Jika demikian, dapat dipastikan sistem siapa cepat dia dapat akan berlaku. 


Saya dan beberapa teman jurusan akuntansi datang belakangan alis terlambat karena masih adanya ujian yang harus dilewati. Sesampainya di lokasi KKN (Posko), semuanya sangat jauh dari bayangan-bayangan indah yang sebelumnya sempat terpikirkan. Aduh, alay banget. Hihi Kenapa demikian? Ah, sepertinya kurang nyaman untuk menceritakan keadannya. Selain itu, agak segan karena takutnya malah terkesan menjelek-jelekkan serta tidak mensyukuri keadaan yang kami terima. Oleh karena itu, alangkah baiknya berbagi cerita serta kenangan yang kami miliki. Hehe

Sebenarnya, mungkin kami lebih beruntung jika dibandingkan dengan lokasi lain. Berdasarkan cerita beberapa teman, ada beberapa lokasi yang akses jalannya sangat tidak bagus, tidak adanya signal hp, tidak adanya arus listrik yang masuk ke daerah tersebut, masih banyaknya kejahatan yang berhubungan dengan mistis/magic, masih banyaknya preman yang berkeliaran dan hal-hal lainnya. Namun, patut disyukuri kami semua tidak merasakan hal tersebut. Walau pernah mendengar desas-desas yang kurang mengenakkan, akan tetapi hal itu sama sekali tidak benar. Semua masyarakat sangatlah bersahabat dan ramah bahkan kami sering diajak makan bersama. Begitu pula dengan pemuda-pemudinya, mereka sangat baik hingga selalu bersedia membantu untuk menyiapkan berbagai program kerja kami.

Saya percaya Allah selalu memberikan yang terbaik untuk hambaNya. Apapun keputusan dan ketentuan dariNya, pasti Dia yakin kalau kita mampu menjalaninya. Begitulah yang terjadi dengan kami semua. Banyak hal manfaat yang diperoleh jika direnungi kembali. Terutama perkara kekeluargaan dan kebersamaan. Walau hidup dalam kesederhaan, rasa persaudaraan dan kekeluargaan kami menjadi sangat kuat. Kami tidak pernah mengeluh atau kesal atas keadaan tersebut. Setiap waktu selalu diisi dengan canda tawa kami semua. 

“Terkadang kita tidak pernah tahu makna dibalik ketentuan yang Allah titipkan. Namun, berprasangka baiklah selalu agar Allah memberikan kelancaran dan ketenangan ketika kita menjalaninya karena Allah yakin kita mampu.”

Bersambung…

#30DaysWritingChallenge
#30DWC
#Day7

No comments:

Post a Comment